Fia sangat ingin mempunyai Laptop. Tapi, dia tidak tau bagaimana dia
bisa membelinya. Fia adalah anak dari orangtua yang hidup sederhana,
tidak miskin dan tidak pula kaya. Fia tau harga Laptop itu sangatlah
mahal. Maka dari itu, Fia tidak berani mengungkapkan keinginannya kepada
orangtuanya, karena uang yang orangtua Fia usahakan untuk hidup
keluarga itu bisa habis.
Pagi yang cerah, Fia sudah siap untuk berangkat sekolah menuntut
ilmu. Setelah Fia sampai di sekolah, dia bertemu dengan sahabat baiknya
yaitu, Tata.
“Hey, Fia!” seru Tata saat bertemu
“Hey” balas Fia singkat
“Kenapa? kok kayak ada sesuatu?” tanya Tata yang melihat Fia tidak terlalu bersemangat
“Jadi gini Ta, aku ini menginginkan sebuah Laptop” jawab Fia
“Mmmm, mungkin aku bisa bantu” ucap Tata sambil berpikir
“Aha!” ucap Tata pertanda ada ide
“Nanti, aku kasih tau pas pulang sekolah” ucap Tata lagi.
Waktu berlalu, “Krriiing” bunyi bel sekolah pertanda waktu sekolah usai. Fia cepat-cepat mencari Tata karena penasaran.
“Hey, Tata!” ucap Fia ngos-ngosan karena habis berlari
“Haha, penasaran ya?” balas Tata dengan tertawa
“Iya” ucap Fia
“Ide aku, gimana kalau kamu ikut lomba masak?” ucap Tata
“Mmm, gimana ya? tapi aku gak bisa masak” balas Fia
“Aku ajarin deh. Aku bisa masak kok” ucap Tata
“Yey, makasih” ucap Fia sangat senang dan berterimakasih
Setelah pulang dari sekolah, Fia langsung lihat-lihat majalah dan
koran, siapa tau ada lomba memasak. Setelah lama mencari, penglihatan
Fia langsung tertuju pada salah satu iklan dan iklan itu adalah iklan
lomba memasak.
“Wah, kebetulan nih” gumam Fia senang
Fia cepat-cepat menelepon Tata.
“Halo? bisa berbicara dengan Tata?” ucap Fia sopan
“Iya saya sendiri. Siapa ya?” jawab Tata
“Eh, Tata! Aku Fia. Aku udah nemu nih, ada iklan lomba memasak yang
diadakan minggu depan. Jadi, kapan kamu mau ngajarin aku masak?” ucap
Fia dengan muka tersenyum
“Bagus! mmm.. kira-kira besok aja, besok kan libur” jawab Tata
“Hmmm, oke! besok siang ya” ucap Fia lagi
“Ya udah, aku setuju” jawab Tata
Keesokan harinya, “Huaaaamm” Fia menguap di pagi yang masih segar.
Fia langsung keluar dari kamarnya menuju kamar mandi untuk mandi.
“Byuuurrr byurr” bunyi air yang disiram ke badan Fia. Setelah mandi, Fia
sangat merasa segar. Lalu, Fia menuju ke halaman rumahnya untuk sekedar
berolahraga. Selesai berolahraga, Fia menuju meja makan untuk sarapan.
Hari ini, ibunya membuatkan roti dengan telur orak-arik dan juga susu
kesukaan Fia. Setelah sarapan, Fia menuju kamarnya untuk belajar sedikit
dan mengerjakan PR. Tidak terasa, sekarang sudah siang. “Tiiing Tooong”
bunyi bel Fia. “Itu pasti Tata!” seru Fia. Fia langsung membukakan
pintu dan mempersilakan Tata masuk. Setelah dapat izin dari Ibu Fia, Fia
dan Tata menuju dapur. “Hmmm, kira-kira kita mau belajar masak apa?”
tanya Fia yang bingung
“Bagaimana kalau kita belajar membuat kue saja” usul Tata
“Baiklah” ucap Fia
Akhirnya, mereka belajar memasak kue. Sebagai percobaan mereka
membuat kue cokelat. Dan ternyata setelah jadi, kue itu sangat enak dan
akhirnya mereka yang memakan kue cokelatnya.
Seminggu berlalu, dan hari itu adalah hari perlombaan masak dimulai.
Ya, Fia sudah mendaftar lebih dulu tentunya. Di tempat itu, sudah
disediakan meja untuk membuat masakan. Fia sudah menyiapkan bahan-bahan
untuk membuat masakan yang dia rencanakan yaitu, kue Strawberry. Juri
memberi aba-aba dan lomba dimulai. Dengan cekatan, Fia berhasil membuat
kue Strawberry nya. Waktu habis, semua masakan yang telah dibuat ditaruh
di meja juri. Juri mencoba semua masakan satu-satu. Hati Fia sangat
deg-degan karena dia takut tidak menang.
Waktu berlalu, dan sekarang tiba waktunya mengumumkan pemenangnya.
“Juara 3 yaitu Anita S.” ucap juri, “Juara 2 yaitu Alfia Aulia” “dan
Juara 1 Shelma V.” ucap juri. “Yah, tidak apa-apa aku tidak menjadi
juara 1 yang penting aku bisa menjadi juara walaupun juara 2″ batin Fia
dengan tersenyum. Fia menerima hadiah uang beberapa juta karena dia
menang juara 2. Dan, uang yang dia dapat ternyata cukup untuk membeli
Laptop.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar