Senin, 23 Maret 2015

Putri Bulan dan Dewa Laut

Dahulu terdapat sebuah kerajaan bulan dan kerajaan laut yang terjadi kisah cinta antara Putri bulan yang sangat cantik dan Dewa Laut yang sangat tampan yang mendapat pertentangan dari Orangtua Putri Bulan terhadap hubungan mereka.
Putri bulan sangat suka bermain ke laut di bumi, setiap hari putri bulan selalu menyisakan waktunya untuk mengunjungi bumi dan laut tempat kesukaannya, tapi suatu hari karena keasikan bermain di laut putri bulan kehujanan dan tidak bisa kembali ke bulan. Putri bulan sangat ketakutan di laut karena hari semakin gelap, putri bulan berjalan kesana kemari meminta tolong tetapi tidak ada yang mendengar. Putri bulan menabrak satu pohon dan itu membuatnya jatuh pingsan dan tergeletak di atas rumput di hutan dekat laut. Besoknya ketika terbangun Putri Bulan sangat kaget karena dia berada dalam sebuah kerajaan yang besar dan masyur, saat itu berdiri dua dayang-dayang kerajaan yang membawakan makanan untuk Putri Bulan.
Lalu Dewa Laut datang menghampiri Putri Bulan, dan Putri Bulan bertanya “Saya ada dimana dan kamu siapa?”, Dewa Laut berkata “Kamu berada di Kerajaan Laut dan saya Dewa Laut yang menemukan kamu di hutan”. Putri Bulan berkata “Saya harus kembali ke Bulan, saya takut ayah dan bunda saya khawatir mencari saya” lalu Dewa Laut berkata “mari saya antar ke laut”, mereka pun menuju laut dengan menunggangi kuda kerajaan. Sesampainya di laut Putri Bulan berkata “Terima kasih Dewa Laut sudah menolong saya” lalu Putri Bulan pun terbang ke Bulan.
Sesampainya di Bulan ternyata benar kerajaan heboh karena Putri Bulan tidak terlihat, ketika melihat Putri Bulan tiba Permaisuri kerajaan langsung memeluk Putri Bulan dan berkata “Kamu dari mana Putri?”. Putri Bulan berkata “maaf bunda sebenarnya selama ini Putri sering berkunjung ke Bumi dan bermain di laut” kata Putri Bulan dengan wajah polos, Baginda Raja pun berkata “ayah dan bunda tidak melarangmu mengunjungi bumi hanya saja jangan sampai kamu jatuh cinta pada seseorang di bumi dan tidak kembali ke khayangan seperti ini” lalu Putri bulan menjawab “Putri hanya bermain di laut ayah dan Putri janji tidak akan lagi kelamaan bermain di laut”.
Lalu mereka pun makan di ruang makan kerajaan dengan penuh canda dan tawa, keesokan harinya Putri Bulan kembali mengunjungi Bumi dan bermain di laut saat itu Dewa laut sedang mengelilingi laut dan melihat Putri Bulan lalu menghampiri Putri Bulan dan berkata “Putri tidak takut tidak bisa pulang lagi” putri Bulan pun kaget mendengar suara itu dan menoleh ke belakang dan ternyata itu pria tampan yang menolongnya kemaren. Putri bulan berdiri dan berkata “saya tidak akan bermain sampai sore lagi dan saya mengucapkan terima kasih atas pertolongan dewa laut kemaren” dewa laut menatap putri bulan dengan penuh senyuman dan berkata “untung saja waktu itu ayah dan bunda menyuruh saya berburu di hutan dan saya melihat Putri tergeletak di hutan lalu membawa Putri ke Kerajaan laut”.
Mulai timbul perasaan antara Putri Bulan dan Dewa Laut, hari berikutnya Putri Bulan dan Dewa laut sering bertemu di laut dan Dewa Laut menemani Putri Bulan bermain di laut sampai Putri Bulan pulang. Baginda Raja dan Permaisuri Kerajaan Bulan mulai curiga dengan Putrinya yang sekarang sangat senang mengunjungi Bumi. Pagi itu Putri Bulan pergi mengunjungi bumi dan tanpa disadarinya Baginda Raja menyuruh seorang Pengawal untuk mengintai perbuatan Putri Bulan di Bumi dan pengawal melihat Putri Bulan dengan seorang lelaki tampan dan melaporkan ke Baginda dan Permaisuri kerajaan Bulan. “ampun Baginda, saya melihat Putri Bulan dengan seorang lelaki tampan di Bumi” kata pengawal melaporkan, lalau titah Baginda “baiklah, cari tau siapa lelaki itu” lalu pengawal kembali ke Bumi dan mengintai lelaki itu dan dia pun akhirnya mengetahui bahwa pria itu adalah Dewa Laut lalu pengawal pun kembali ke khayangan dan menghadap baginda raja “ampun baginda, dia adalah Dewa Laut” Baginda raja pun marah, “lancang, Putri Bulan telah melanggar janjinya, pengawal jemput Putri ke Bumi dan bawa ke khayangan” titah Baginda Raja.
Beberapa pengawal turun ke Bumi menemui Putri Bulan saat melihat Pengawal kerajaan Putri Bulan sangat terkejut, dia berkata “apa yang hendak kalian perbuat ke Bumi?” salah seorang pengawal menjawab “maaf Putri, Baginda Raja ingin Putri segera pulang ke khayangan” mendengar perkataan pengawal, Putri Bulan telah mengetahui bahwa ayahnya telah mengetahui perbuatannya di Bumi dan melanggar janjinya. Putri Bulan dan pengawal segera terbang ke khayangan dan tinggallah Dewa Laut, sesampainya di khayangan Putri Bulan menghadap Baginda raja dan Permaisuri dan menangis, baginda raja berkata “apa kamu perbuat tidaklah mencerminkan seorang Putri, kamu telah melanggar janjimu Putri” sambil menangis Putri Bulan berkata “maafkan saya ayah, saya tidak bermaksud melanggar janji itu” titah Baginda “pengawal bawa putri ke kamarnya dan kurung dia” pengawal membawa Putri ke kamarnya sedangkan Permaisuri hanya bisa terdiam dan menangis.
Dua hari sudah Putri bulan di kurung dan tidak mengunjungi Bumi, putri Bulan sangat merindukan Dewa Laut begitu juga dengan Dewa Laut, Dewa laut setiap hari datang ke tempat Putri Bulan selalu bermain dan mendapati tidak ada siapapun, saat itu Putri Bulan sangat nekat kabur dari khayangan dan turun ke Bumi, di Bumi Putri Bulan sangat senang bertemu Dewa Laut dan berkata kepada Dewa Laut “Jika Dewa mencintai Putri, Dewa harus siap melakukan apapun untuk Putri” Dewa Laut pun memeluk Putri Bulan dan berkata “apapun yang akan terjadi saya akan tetap memperjuangkan Putri” setelah mengetahui Putri Bulan kabur Baginda Raja pun menjadi sangat marah.
Baginda Raja dan Permaisuri terpaksa turun ke Bumi dan mendapati putrinya bersama Dewa Laut, ketika melihat ayah dan bundanya Putri Bulan memeluk Dewa Laut sangat erat karena tidak ingin di bawa pulang ke khayangan, Baginda Raja berkata “lancang kamu mencuri putri kami” putri bulan berkata “maafkan hamba ayah, putri ingin disini bersama dewa laut, putrid mencintai dewa laut” ditambahi oleh dewa laut “maafkan hamba baginda raja, hamba mencintai putri bulan dan ingin meminangnya” mendengar hal itu baginda raja berpikir bagaimana cara agar mereka tidak dapat bersatu lalu baginda berkata “jika kamu ingin meminang putri saya, kamu harus bisa merubah daerah itu menjadi sebuah laut yang luas dalam 3 hari” sambil menunjuk sebuah daerah yang sangat tandus dan dipenuhi bebatuan, dengan terpaksa Dewa laut menyetujui persyaratan dari Baginda raja “baiklah baginda, hamba akan mengubahnya menjadi laut” kata Dewa Laut. “pengawal bawa Putri Bulan kembali ke khayangan” titah baginda raja, mereka pun kembali ke khayangan dan tinggallah Dewa Laut di Bumi maka Dewa laut mulai mengerjakan membuat sebuah laut.
Dewa Laut bekerja tiada henti tidak mengenal pagi, siang dan malam terus bekerja. Putri Bulan pun selalu berdoa agar Dewa Laut tepat pada waktunya menepati hari perjanjiannya. Begitu juga dengan Baginda raja dan Permaisuri merak terus mengintai pekerjaan Dewa Laut di Bumi. Tiba hari ketiga laut pun hampir jadi lalu turunlah seluruh penghuni kerajaan Bulan menuju bumi termasuk Baginda Raja, Permaisuri dan Putri Bulan. Dewa Laut pun berkata “hamba telah berhasil membuat sebuah laut untuk memenuhi persyaratan untuk meminang Putri Bulan” tapi Baginda Raja berkata “Laut ini belum selesai, air belum sepenuhnya memenuhi laut ini jadi kamu tidak berhak meminang Putri saya” mendengar perkataan ayahnya, Putri Bulan lalu bersujud di kaki ayahnya dan berkata “Dewa laut telah berusaha keras membuat laut ini ayah, izinkan kami hidup bersama ayah”, “Kita kembali ke khayangan, pengawal bawa Putri Bulan kembali ke khayangan”. Dan tinggallah Dewa Laut dengan kekecewaan.
Saat hendak terbang bersama pengawal ke khayangan Putri bulan melarikan diri menuju Dewa Laut dan memeluk Dewa Laut dengan erat. Melihat hal itu Baginda Raja dan semuanya kembali turun, lalu Putri Bulan berkata “jika ayah tidak mengizinkan saya tinggal bersama Dewa Laut maka kami akan melompat ke Laut ini” Permaisuri sangat takut mendengar itu dan berkata kepada Baginda raja “Kakanda, jangan sampai Putri melakukan itu” tapi Baginda Raja bertitah “pengawal bawa Putri kembali” mendengar titah ayahnya Putri Bulan berkata “maafkan Putri” lalu Putri Bulan dan Dewa Laut benar-benar melompat ke laut itu.
Permaisuri kerajaan melihat putrinya melompat dan berteriak “Anakku jangan lakukan itu” tapi semua telah terjadi, Putri Bulan dan Dewa Laut tidak terlihat lagi. Maka Baginda Raja menamai Laut itu dengan nama “Laut Pude” yang artinya laut putri dewa. Setelah itu mereka semua kembali ke khayangan, sejak saat itu permaisuri selalu menangis mengingat putrinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar