Dahulu terdapat sebuah kerajaan bulan dan kerajaan laut yang terjadi
kisah cinta antara Putri bulan yang sangat cantik dan Dewa Laut yang
sangat tampan yang mendapat pertentangan dari Orangtua Putri Bulan
terhadap hubungan mereka.
Putri bulan sangat suka bermain ke laut di bumi, setiap hari putri
bulan selalu menyisakan waktunya untuk mengunjungi bumi dan laut tempat
kesukaannya, tapi suatu hari karena keasikan bermain di laut putri bulan
kehujanan dan tidak bisa kembali ke bulan. Putri bulan sangat ketakutan
di laut karena hari semakin gelap, putri bulan berjalan kesana kemari
meminta tolong tetapi tidak ada yang mendengar. Putri bulan menabrak
satu pohon dan itu membuatnya jatuh pingsan dan tergeletak di atas
rumput di hutan dekat laut. Besoknya ketika terbangun Putri Bulan sangat
kaget karena dia berada dalam sebuah kerajaan yang besar dan masyur,
saat itu berdiri dua dayang-dayang kerajaan yang membawakan makanan
untuk Putri Bulan.
Lalu Dewa Laut datang menghampiri Putri Bulan, dan Putri Bulan
bertanya “Saya ada dimana dan kamu siapa?”, Dewa Laut berkata “Kamu
berada di Kerajaan Laut dan saya Dewa Laut yang menemukan kamu di
hutan”. Putri Bulan berkata “Saya harus kembali ke Bulan, saya takut
ayah dan bunda saya khawatir mencari saya” lalu Dewa Laut berkata “mari
saya antar ke laut”, mereka pun menuju laut dengan menunggangi kuda
kerajaan. Sesampainya di laut Putri Bulan berkata “Terima kasih Dewa
Laut sudah menolong saya” lalu Putri Bulan pun terbang ke Bulan.
Sesampainya di Bulan ternyata benar kerajaan heboh karena Putri Bulan
tidak terlihat, ketika melihat Putri Bulan tiba Permaisuri kerajaan
langsung memeluk Putri Bulan dan berkata “Kamu dari mana Putri?”. Putri
Bulan berkata “maaf bunda sebenarnya selama ini Putri sering berkunjung
ke Bumi dan bermain di laut” kata Putri Bulan dengan wajah polos,
Baginda Raja pun berkata “ayah dan bunda tidak melarangmu mengunjungi
bumi hanya saja jangan sampai kamu jatuh cinta pada seseorang di bumi
dan tidak kembali ke khayangan seperti ini” lalu Putri bulan menjawab
“Putri hanya bermain di laut ayah dan Putri janji tidak akan lagi
kelamaan bermain di laut”.
Lalu mereka pun makan di ruang makan kerajaan dengan penuh canda dan
tawa, keesokan harinya Putri Bulan kembali mengunjungi Bumi dan bermain
di laut saat itu Dewa laut sedang mengelilingi laut dan melihat Putri
Bulan lalu menghampiri Putri Bulan dan berkata “Putri tidak takut tidak
bisa pulang lagi” putri Bulan pun kaget mendengar suara itu dan menoleh
ke belakang dan ternyata itu pria tampan yang menolongnya kemaren. Putri
bulan berdiri dan berkata “saya tidak akan bermain sampai sore lagi dan
saya mengucapkan terima kasih atas pertolongan dewa laut kemaren” dewa
laut menatap putri bulan dengan penuh senyuman dan berkata “untung saja
waktu itu ayah dan bunda menyuruh saya berburu di hutan dan saya melihat
Putri tergeletak di hutan lalu membawa Putri ke Kerajaan laut”.
Mulai timbul perasaan antara Putri Bulan dan Dewa Laut, hari
berikutnya Putri Bulan dan Dewa laut sering bertemu di laut dan Dewa
Laut menemani Putri Bulan bermain di laut sampai Putri Bulan pulang.
Baginda Raja dan Permaisuri Kerajaan Bulan mulai curiga dengan Putrinya
yang sekarang sangat senang mengunjungi Bumi. Pagi itu Putri Bulan pergi
mengunjungi bumi dan tanpa disadarinya Baginda Raja menyuruh seorang
Pengawal untuk mengintai perbuatan Putri Bulan di Bumi dan pengawal
melihat Putri Bulan dengan seorang lelaki tampan dan melaporkan ke
Baginda dan Permaisuri kerajaan Bulan. “ampun Baginda, saya melihat
Putri Bulan dengan seorang lelaki tampan di Bumi” kata pengawal
melaporkan, lalau titah Baginda “baiklah, cari tau siapa lelaki itu”
lalu pengawal kembali ke Bumi dan mengintai lelaki itu dan dia pun
akhirnya mengetahui bahwa pria itu adalah Dewa Laut lalu pengawal pun
kembali ke khayangan dan menghadap baginda raja “ampun baginda, dia
adalah Dewa Laut” Baginda raja pun marah, “lancang, Putri Bulan telah
melanggar janjinya, pengawal jemput Putri ke Bumi dan bawa ke khayangan”
titah Baginda Raja.
Beberapa pengawal turun ke Bumi menemui Putri Bulan saat melihat
Pengawal kerajaan Putri Bulan sangat terkejut, dia berkata “apa yang
hendak kalian perbuat ke Bumi?” salah seorang pengawal menjawab “maaf
Putri, Baginda Raja ingin Putri segera pulang ke khayangan” mendengar
perkataan pengawal, Putri Bulan telah mengetahui bahwa ayahnya telah
mengetahui perbuatannya di Bumi dan melanggar janjinya. Putri Bulan dan
pengawal segera terbang ke khayangan dan tinggallah Dewa Laut,
sesampainya di khayangan Putri Bulan menghadap Baginda raja dan
Permaisuri dan menangis, baginda raja berkata “apa kamu perbuat tidaklah
mencerminkan seorang Putri, kamu telah melanggar janjimu Putri” sambil
menangis Putri Bulan berkata “maafkan saya ayah, saya tidak bermaksud
melanggar janji itu” titah Baginda “pengawal bawa putri ke kamarnya dan
kurung dia” pengawal membawa Putri ke kamarnya sedangkan Permaisuri
hanya bisa terdiam dan menangis.
Dua hari sudah Putri bulan di kurung dan tidak mengunjungi Bumi,
putri Bulan sangat merindukan Dewa Laut begitu juga dengan Dewa Laut,
Dewa laut setiap hari datang ke tempat Putri Bulan selalu bermain dan
mendapati tidak ada siapapun, saat itu Putri Bulan sangat nekat kabur
dari khayangan dan turun ke Bumi, di Bumi Putri Bulan sangat senang
bertemu Dewa Laut dan berkata kepada Dewa Laut “Jika Dewa mencintai
Putri, Dewa harus siap melakukan apapun untuk Putri” Dewa Laut pun
memeluk Putri Bulan dan berkata “apapun yang akan terjadi saya akan
tetap memperjuangkan Putri” setelah mengetahui Putri Bulan kabur Baginda
Raja pun menjadi sangat marah.
Baginda Raja dan Permaisuri terpaksa turun ke Bumi dan mendapati
putrinya bersama Dewa Laut, ketika melihat ayah dan bundanya Putri Bulan
memeluk Dewa Laut sangat erat karena tidak ingin di bawa pulang ke
khayangan, Baginda Raja berkata “lancang kamu mencuri putri kami” putri
bulan berkata “maafkan hamba ayah, putri ingin disini bersama dewa laut,
putrid mencintai dewa laut” ditambahi oleh dewa laut “maafkan hamba
baginda raja, hamba mencintai putri bulan dan ingin meminangnya”
mendengar hal itu baginda raja berpikir bagaimana cara agar mereka tidak
dapat bersatu lalu baginda berkata “jika kamu ingin meminang putri
saya, kamu harus bisa merubah daerah itu menjadi sebuah laut yang luas
dalam 3 hari” sambil menunjuk sebuah daerah yang sangat tandus dan
dipenuhi bebatuan, dengan terpaksa Dewa laut menyetujui persyaratan dari
Baginda raja “baiklah baginda, hamba akan mengubahnya menjadi laut”
kata Dewa Laut. “pengawal bawa Putri Bulan kembali ke khayangan” titah
baginda raja, mereka pun kembali ke khayangan dan tinggallah Dewa Laut
di Bumi maka Dewa laut mulai mengerjakan membuat sebuah laut.
Dewa Laut bekerja tiada henti tidak mengenal pagi, siang dan malam
terus bekerja. Putri Bulan pun selalu berdoa agar Dewa Laut tepat pada
waktunya menepati hari perjanjiannya. Begitu juga dengan Baginda raja
dan Permaisuri merak terus mengintai pekerjaan Dewa Laut di Bumi. Tiba
hari ketiga laut pun hampir jadi lalu turunlah seluruh penghuni kerajaan
Bulan menuju bumi termasuk Baginda Raja, Permaisuri dan Putri Bulan.
Dewa Laut pun berkata “hamba telah berhasil membuat sebuah laut untuk
memenuhi persyaratan untuk meminang Putri Bulan” tapi Baginda Raja
berkata “Laut ini belum selesai, air belum sepenuhnya memenuhi laut ini
jadi kamu tidak berhak meminang Putri saya” mendengar perkataan ayahnya,
Putri Bulan lalu bersujud di kaki ayahnya dan berkata “Dewa laut telah
berusaha keras membuat laut ini ayah, izinkan kami hidup bersama ayah”,
“Kita kembali ke khayangan, pengawal bawa Putri Bulan kembali ke
khayangan”. Dan tinggallah Dewa Laut dengan kekecewaan.
Saat hendak terbang bersama pengawal ke khayangan Putri bulan
melarikan diri menuju Dewa Laut dan memeluk Dewa Laut dengan erat.
Melihat hal itu Baginda Raja dan semuanya kembali turun, lalu Putri
Bulan berkata “jika ayah tidak mengizinkan saya tinggal bersama Dewa
Laut maka kami akan melompat ke Laut ini” Permaisuri sangat takut
mendengar itu dan berkata kepada Baginda raja “Kakanda, jangan sampai
Putri melakukan itu” tapi Baginda Raja bertitah “pengawal bawa Putri
kembali” mendengar titah ayahnya Putri Bulan berkata “maafkan Putri”
lalu Putri Bulan dan Dewa Laut benar-benar melompat ke laut itu.
Permaisuri kerajaan melihat putrinya melompat dan berteriak “Anakku
jangan lakukan itu” tapi semua telah terjadi, Putri Bulan dan Dewa Laut
tidak terlihat lagi. Maka Baginda Raja menamai Laut itu dengan nama
“Laut Pude” yang artinya laut putri dewa. Setelah itu mereka semua
kembali ke khayangan, sejak saat itu permaisuri selalu menangis
mengingat putrinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar