Rabu, 18 Maret 2015

Sebuah Asa

Aku terlahir dari keluarga yang sangat sederhana dan tak mempunyai banyak materi, sedari kecil orang tuaku selalu mengajarkan kepadaku apa arti bersyukur, dan dari situlah aku selalu berusaha menghargai apa yang telah aku miliki dan aku selalu mencoba selalu mengucap syukur meskipun terkadang aku sulit untuk mengatakannya.
Sekitar umur 8 tahun aku yang seharusnya menjadi anak bungsu akhirnya mempunyai adik karena ibuku “kebobolan” untungnya saja ibuku melahirkan normal meskipun ketika ibuku melahirnkan usianya sudah paruh baya dan memang menurut pandangan dokter sudah sangat rawan melahirkan di usia yang menjelang senja, adikku lahir dan mulai mengirup udara bumi pada tanggal 10 november 1995, adikku sangat cantik, bayi perempuan kulitnya putih kemerahan dan matanya yang masih terkatup belum sanggup tuk melihat dunia, semenjak ia keluar dari rahim ibukku ia hanya menangis sambil menendang-nendang kaki mungilnya… dan ketika adikku mulai di bersihkan dan di chek ternyata adikku lahir tidak sempurna… astaghfirullah… kaki adikku cacat.. telapak kakinya tidak seperti kaki normal orang kebanyakan, ada rasa sedih yang menyelimuti hatiku, kakak-kakakku, terlebih ibuku yang sudah pasti mengarapkan anaknya terlahir normal karena tak ada bayaran rasa sakit yang membahagiakan saat melahirkan selain seorang ibu yang melahirkan itu melihat anaknya terlahir sehat dan sempurnya, tapi itu sudah kehendak Allah SWT sebagai manusia yang hanya menerima pemberian-Nya hanya bisa bersyukur meskipun sulit.
Tahun pun beranjak adikku tumbuh menjadi balita yang pintar dan sangat menggemaskan tubuhnya yang gemuk padat, rambutnya yang pirang hingga kami kakak-kakaknya tambah menyayangi kehadirannya di tengah keluarga besar kami, aku 6 bersaudara dan aku anak kelima, meskipun di awal aku kecewa harus mempunyai adik lagi terlebih ada juga rasa malu karena kondisi ibu sudah sangat kurang pantas untuk memiliki lagi bayi, tapi lama kelamaan aku sangat menikmati peran baru dalam hidupku yaitu menjadi seorang kakak, dan sejak saat itu aku mulai berjanji akan selalu menyayangi dan melindungi adik mungilku nan lucu itu.
saat aku lulus sekolah aku mulai mencari pekerjaan untuk membantu kebutuhan keluargaku yang sudah tak bisa lagi mengandalkan penghasilan dari abahku yang sudah mulai renta, dan aku bersyukur aku bisa mendapatkan pekerjaan yang penghasilanya bisa sedikit membantu sekalipun hanya bisa untuk menutupi spp adikku, aku sadar aku hanya manusia biasa yang terkadang lelah dengan tantanngan hidup yang cukup sulit, aku juga mengalami pelajaran hidup dari pengalamanku aku tak lepas dari masa-masa pencarian jati diri, tapi bersyukur aku memang sempat mengenal dunia anak muda yang suka hura-hura, tapi tak berlangsung lama, karena aku sangat menyadari siapa aku dan apa tujuan aku hidup.
salah satu kalimat yang membuat aku tak pernah ingin berhenti untuk semangat adalah tentang cita-cita dalam hidupku, aku kepingin hidupku bisa berarti untuk orang lain. ya itu adalah mimpiku yang terindah yang masih terukir dalam hatiku hingga kini, aku akan terus berusaha sampai aku sudah tak sanggup utuk bernafas, aku tak mau gagal… tolong aku ya Allah.
26 mei 2013…
Lama sekali aku tak membuka dairy ini.. Tak terasa air mataku mengalir hangat di pipi membaca sepenggal cerita yang aku tulis ini. Kini dalam hatiku aku berbisik.”aku bangga menjadi aku”
Ya…!!! Saat ini hujan turun tak kunjung reda sejak dari jam 1 siang tadi.. Aku masih duduk di dalam bis sepulang dari kampus tempat aku menuntut ilmu mengejar cita cita ku. Dari dalam bis aku melihat hujan yang membasahi jalan dan membuat kaca jendela lembab berembun.. Yang kufikirkan aku sangat bersyukur atas segala nikmat Allah SWT yang masih memberikan padaku kesempatan yang selalu aku cari..
Mimpiku banyak sekali
Meskipun aku tau semua itu sulit namun kini kakiku sudah mulai melangkah dan perjalanan ku masih sangat jauh tentunya…
Adikku yang manis masih belajar menuntut ilmu di sebuah sekolah yang sangat jauh dari rumah dan aku selalu tak pernah berhenti berharap agar dia bisa menjadi anak yang berguna..
Teruslah semangat adinda .. Nyimah akan jagain kamu sampai kamu bisa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar