Setelah selesai ku perhatikan semua ucapan ulang tahun itu, kerjaan
baru siap menanti yaitu menyatukan kumpulan-kumpulan video ucapan yang
masih terpisah namun hal itu aku kesampingkan dulu. Sekarang mencari
boneka Teddy Bear sebagai kado ulang tahun untuk Ica.
Di suatu siang yang sangat terik aku mencari boneka Teddy Bear di tempat-tempat yang menjual aneka boneka.
“Mbak, ada boneka Teddy Bear?.” Tanyaku sambil malu-malu.
“Cowok kok cari boneka.” Jawab mbak penjual boneka.
“Bu-bbbukan buat saya mba bonekanya, ini buat pacar saya mbak.” Jawab saya sambil terbata-bata.
“Ada gak mba?” Tegaskuku.
“Ada kok, tapi saya mah sukanya boneka Dolphin yang ini mas.” Jawab mbak-mbak itu sambil memberikan boneka Dolphin ke tanganku.
Sambil melirik curiga, ku menjawab “Tapi kan ini buat pacar saya mbak dan pacar saya sukanya sama boneka Panda atau Teddy Bear.”
“Jadi ga mau Boneka Dolphin?”. Tanya mbak-mbak itu meyakinkan aku.
“Enggakaaak mbak.”
“Ya udah Doraemon.”
“Teddy Bear mbak.” Tegasku
“Ya udah Teddy Bear.”
“Mau yang warna apa Teddy Bearnya mas?”
“Yang coklat.” Jawabku
“Bagus yang putih tau.” mbak-mbak itu mencoba mengganggu keyakinanku.
“Saya maunya yang coklat mbak.” Jawabku lantang.
Mbak-mbak penjual boneka itu mengambil boneka Teddy Bear yang
berwarna coklat sesuai dengan permintaanku. Tak lama kemudian Mbak-mbak
itu menghampiriku sambil menatapku dengan wajah heran.
“Ke-keenapa mbak?” Tanyaku dengan lirikan mata curiga.
“Cowok kok pake motor pink, terus belinya boneka lagi.” Jawab mbak itu sambil tersenyum meledekku.
Aku terdiam sambil menundukan kepalaku seakan-akan aku sedang dihakimi
di persidangan tentang kasus orientasi s*ksual dengan tema Misteri
Laki-laki Bermotor Pink dan Boneka Teddy Bear.
Dengan penuh rasa malu aku berkata ke mbak-mbak pelayan “Bu-buunngkus mbak bonekanya”
“Mau pake ornamen apa bungkus kadonya mas?”
“Yang gambar bunga dan warnanya pink aja mbak.”
“Bunga? Pink??” Tanya mbak itu dengan muka heran.
“Iya mbak biar bagus dan unyu-unyu gitu.” Ucapku meyakinkan mbak pelayan itu.
Setelah selesai membeli boneka Teddy Bear yang lebih tepatnya
mempermalukan diri sendiri terhadap orientasi s*ksualku di depan
mbak-mbak penjual boneka itu gara-gara mbak-mbak pelayan di toko boneka
yang penasaran dengan warna pink dan boneka Teddy Bear yang dibeli
olehku, aku langsung bergegas pulang untuk istirahat.
“Makasih yaa mbak.” Ucapku.
“Iya sama-sama mas pink.”
Langsung ku tarik gas motorku dengan penuh rasa malu.
Malam harinya ku mencoba menelpon Ica untuk kangen-kangenan selayaknya anak muda yang sedang dilanda rindu mendalam.
“Tuuuttt… Tuuttt”
“Hallo.” Ica mengangkat telponnya.
“Iya sayang. Lagi apa?” Tanyaku.
“Lagi duduk aja.” Jawab Ica di ujung sana.
“Besok ada acara gak?”. Tanyaku.
“Gak ada. Emang kenapa?” Tanya Ica di ujung sana.
“Gak apa-apa Cuma pangen ketemu aja. Bisa buat ketemu?”.
“Boleh.” Jawab Ica.
“Ya udah besok ketemu yaa.” Kataku melalui telepon genggam yang mesih menempel di telingaku.
Sedang asik-asiknya melelpon tiba-tiba telponnya mati.
“Tuuut… Tut… Tut.”
Aku kaget, kenapa Ica tiba-tiba mematikan telponnya. Namun, setelah kulihat lagi ternyata pulsa di hp-ku telah habis.
“Maaf sayang pulsanya habis.” Ku memberi tahu melalui pesan singkat yang masih ada gratisan buat sms.
Aku tak sabar menanti hari esok untuk melihat hasil dari semua
rencana yang telah ku persiapkan untuk ulang tahunnya Ica. Besok adalah
hari ulang tahun Ica, ulang tahun ke-22 dan di ulang tahun ke-22 Ica
kini menjadi pacarku. Aku tak bisa tidur, ku takut semua rencana itu
malah gagal, gagal total. Dalam hati ku berkata “Aku harus optimis”. Ya
optimisme tak menjamin suatu keberhasilan. Optimisme hanya kata-kata
untuk meyakinkan diri belaka. Optimisme hanya membuat diri sendiri
percaya dengan apa yang akan kita kerjakan dan optimisme hanya kata-kata
Mario Teguh. Sedangkan hidup ini sendiri tak semudah seperti apa yang
dikatakan Mario Teguh.
Orang yang jatuh cinta akan memberikan segala hal untuk kekasihnya
tujuannya agar orang yang kita cintai itu bisa bahagia walau pun kita
sendiri tidak tahu apakah dia benar-benar bahagia atau bahagia karena
terpaksa.
Keesokan harinya tanggal 4 September, aku bertemu dengan Ica setelah
selesai tugas praktik mengajar di SMK Wahidin Kota Cirebon. Kado boneka
Teddy Bear telah ku persiapkan dan ku simpan di dalam rumah teman.
Kumpulan video telah ku simpan di notebook yang berwarna merah milikku.
“Kita ngobrol di belakang aja yuk.” Ajakanku.
“Boleh.” Jawab Ica.
Setelah sampai di belakang, aku bingung bagaimana caranya agar masuk
ke skenario yang telah ku buat. Aku mencari ide, aku berfikir apakah aku
harus pura-pura pingsan tapi nanti malah jadi ramai atau juga apa aku
harus pura-pura kesurupan tapi aku berfikir lagi nanti takut orang-orang
mencari ustadz dan ustadz itu berkomunikasi dengan aku seperti acara
televisi yang tayang tengah malam itu. Akhirnya aku pura-pura membuka
notebook dan ku putar beberapa video klip lagu-lagu Indonesia dan video
kegiatan aku selama program PPL itu.
“Sayang lihat deh ini kegiatan aku waktu mengajar.” Ucapku.
“Kamunya mana?” Tanya Ica.
“Itu yang berdiri di depan, masa gak keliatan.” Jawabku sambil menunjuk ke layar notebook.
“Oh itu kamu. Abis beda tipis sama siswa, badannya sama-sama kecil.”
Aku menunduk, aku berbisik lirih “yaa Tuhan butlah badanku ini besar
seperti tokoh film Action, Hulk tapi kulitnya jangan hijau yaa.”
“Oya ini ada video teman-teman PPL aku.” Ucapku mengalihkan pembicaraan masalah badan.
Ica melihat video itu dan di pertengahan video… Jreng Jreeng Jreeeng
mulailah diputar ucapan-ucapan ulang tahun untuk Ica yang telah ku rekam
selama kurang lebih satu bulan.
Ku melihat Ica, Ica terdiam. Aku berkata dalam hatiku, kejutan ini
gagal Ica cuma terdiam saja. Ku tak henti-hentinya memandangi Ica dan
tak lama kemudian ku lihat Ica meneteskan air matanya.
“Kenapa kok nangis?” Tanyaku.
Ica terdiam tak menjawab pertanyaanku.
“Kamu gak suka yaa?” Sambutku.
Ica menjawab dengan menatapku “Aku suka kok, makasih yaa sayang.”
Aku langsung membalikan badan lalu tersenyum dan berteriak dalam hati Iyyeeeee.
“Oya tunggu yaa aku mau ambil sesuatu dulu.” Kataku kepada Ica.
“Ambil apa?” Tanya Ica dengan wajah heran.
“Udah tunggu aja.” Jawabku.
Aku masuk untuk mengambil kado yang berwarna pink dengan ornamen bunga
serta pita merah yang mengelilingi kado berisi Teddy Bear itu.
“Sayang ini kado di ulang tahun yang ke-22 kamu. Semoga kado ini bukan kado terkhir dari aku untuk kamu yaa.”
“Iya sayang. Makasih yaa.” Jawab Ica.
Hari itu hari yang sulit untuk dilupakan dan hari itu juga
kegelisahanku akan menemukan jawaban dan ternyata jawabannya Ica
menyukai dengan semua usaha yang telah ku lakukan untuknya.
Malam harinya Ica memfoto kado yang masih terbungkus, Ica juga
berfoto bersama Teddy Bear isi kado dari aku dan foto-foto itu Ica
upload ke facebook.
Selesai sudah usaha yang telah ku lakukan untuk Ica sebagai kado
ulang tahunnya Ica. Aku berterimakasih kepada teman-teman yang telah
membantu proses pembuatan video ulang tahun untuk Ica. Namun sayang
kegiatan PPL sudah hampir selesai dan program KKN siap menanti dengan
teman-teman yang baru dan bahkan teman-teman yang belum pernah ku kenal
dan itu berarti aku harus jauh dengan Ica lagi.
KKN di mulai diakhir Oktober dan akan selesai akhir November, selama
itu pula aku mengenal teman-teman yang sebelumnya aku tidak kenal. Aku
harus tinggal selama satu bulan dengan mereka dan rasanya itu seperti di
penjara karena kasus yang sama dengan nama programnya namun artinya
beda. Ya KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) bukan (Kuliah Kerja Nyata).
Dalam program KKN aku merasa Ica telah berubah, Ica sudah tek seperti
kucing lagi yang lembut dan penyabar. Kini Ica sudah menjadi kucing
yang dewasa lalu menjadi macan, buas, sedikit-sedikit bisa marah dan
bisa aja ketika marah macan langsung mencengkram tawanannya lalu
mencabik-cabiknya dan terakhir memakannya.
“Kamu kenapa, akhir-akhir ini kamu jadi berubah.” Tanyaku lirih lawat hp yang menempal di telingaku.
“Gak apa-apa.” Jawab Ica di ujung sana dengan singkat.
“Kamu marah sama aku?.”
“Enggak.”
Kata teman aku, katika cewek bilang tidak apa-apa itu berarti dia ada
apa-apa. Aku makin penasaran dengan jawaban Ica seperti itu. Namun, aku
tidak bisa berbuat apa-apa. Aku hanya terdiam dan sering melamun,
memikirkan yang tak seharusnya dipikirkan.
Tanggal 29 November tepatnya malam Jumat, Ica mengirim pesan singkat
kepadaku dan aku masih ingat itu karena waktu itu aku sedang tidak ada
pulsa jadi aku tidak bisa membalas pesannya.
“Aku jenuh. Akhir-akhir ini aku merasa kurang yakin dengan kamu, yang
cemburuan, gampang marah seolah tak percaya denganku. Kayaknya kita
sampai disini saja. Kamu orang yang baik, kamu berhak untuk mendapatkan
orang yang lebih baik dari aku.”
Lagi-lagi aku hanya bisa terdiam, merasakan sakitnya hati ini. Entah
apa salahku hingga Ica tega membuat hati ini hancur, hancur tak tersisa.
Ternyata aku sadar, ketika pasangan kita berubah, dia seperti itu
sebenarnya dia ingin putus tapi tidak tahu akan memberikan alasan apa.
Dan ketika sudah tidak ada alasan lagi, alasan yang apling sering
dikatakan: aku jenuh, bosan, mungkin kita tidak berjodoh, kamu terlalu
baik buat aku.
Kini lengkaplah sudah, sepi ini akan selalu menghampiriku bersama
gelap yang kurasa dan hampa yang kuterima untuk tetap menyusuri jalanan
yang terjal namun aku harus tetap barjalan dengan langkah yang terkulai.
Dalam gerimis yang menyapaku, angin malam yang menyentuhku, aku semakin
terbuai oleh bayang-bayang hitam.
Ku bawakan sebaris kata untuk Ica, tentang rindu yang kelam, tentang
cinta yang terbuang yang terbesit namamu di antara air mata dan lara.
Masihkah ada senyummu di batas penantianku selama ini yang kini makin
terbata.
Setelah selesai program KKN aku baru tahu bahwa Ica memiliki pacar
baru sebagai pengganti aku di hatinya. Laki-laki itu tidak lain adalah
ketua KKN di kelompoknya, mungkin Ica sudah merasakan rasa sayang kepada
ketua KKN-nya dari sebelum Ica memutuskan aku. Sekarang aku sadar bahwa
ketika pasangan kita berubah, hal itu karena dia ingin putus tapi tidak
tahu akan memberikan alasan apa untuk putusnya dan terkadang alasannya
itu tidak masuk akal tapi kita harus mempercayai dengan alasan yang
diberikan pasangan kita yang sebentar lagi akan menjadi mantan kita.
Aku bertemu dengan Ica dan Ica berkata “Maafin aku dul udah bikin kamu sakit hati.”
“Iya aku juga minta maaf belum bisa bikin kamu bahagia.” Jawabku.
“Aku udah minta maaf jadi kamu jangan membenci aku yaa.” Ucap Ica.
“Aku memaafkan tapi bukan berarti aku melupakan hal itu. Terima kasih dengan satu tahun yang tak terlupakan.” Jawabku lirih.
Aku lemah dengan ukiran indah memuja cinta. Luka yang abadi, luka yang
menghujam jantungku. Kau tak tahu bahwa aku kecewa dalam cerita ini, aku
tidak mampu berpikir tantang cinta lagi kini akal sehatku hilang dan
kau buat aku tenggelam, tenggelam dalam lara yang tak berkesudahan
dengan semua ucapan busukmu, dengan semua kata-kata palsumu membuat hati
ini makin hancur dan mati. Aku terdiam meratapi nafas yang masih
tersisa, merasakan dunia yang tak berarti lagi. Dan akhirnya kecewa ini
selalu menemaniku.
Kinan memberikan kabar karena memang sudah lama tidak bertemu.
Melalui pesan singkat, facebook, twitter kita bisa berkomunikasi meski
pun kita tidak pernah bertemu lagi seusai program PPL.
“Ciyee yang lagi galau.” Pesan dari Kinan di sebrang sana.
“Galau??? emang.” Jawabku di pojokan kamar.
Dan sampai saat ini aku dan Kinan masih berkomunikasi baik, yaa sekedar
berbagi cerita apalagi tipikal Kinan yang alay tiap ngobrol di telpon
lebay tapi setidaknya dia yang masih mau mendengarkan ceritaku. Dari
cerita senang, sedih sampai cerita yang absurd Kinan tetap mendengarkan.
Pada akhirnya orang yang jatuh cinta harus siap patah hati. Seperti
kata Khalil Gibran : Kesenangan adalah kesedihan yang terbuka bekasnya,
tawa dan air mata datang dari sumber yang sama. Semakin dalam kesedihan
menggoreskan luka ke dalam jiwa, semakin mampu sang jiwa menampung
kebahagiaan. Aku tidak meyakini kalimat dari Khalil Gibran itu tapi
setidaknya dalam kesendirian ini aku bisa belajar memahami lebih dalam
lagi tentang spesies yang bernama perempuan ini.
Orang yang jatuh cinta akan diselimuti rasa bahagia namun itu hanya
sementara dan di akhir kisah air mata yang berbicara. Kini aku sadar
ternyata yang dibutuhkan kita adalah merelakan, cepat atau lambat kita
harus sadar akan merelakan orang yang kita cintai. Kumpulan video ucapan
ulang tahun untuk Ica ku persembahkan sebagai kado pertama dan terakhir
untuk Ica. Dan Ica, hanya masa lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar