Sebut saja Acha, dia adalah seorang gadis yang sanggat mengidolakan
Charly Van Houttens. Setiap hari ia berdoa dan berharap akan
pertemuannya dengan sang idola.
Terlahir di keluarga yang sederhana, Acha menderita suatu penyakit.
Sakit itu sudah bawaan sejak ia lahir, Lumpuh itulah yang sedang
diderita olehnya. Gadis berusia 17 tahun ini, sudah sejak lama mengagumi
Charly dari sebelum keluar dari ST12 dan membentuk Setia Band.
Suatu hari saat Acha mengetahui bahwa Setia band tampil di kotanya,
dia sanggat cemas. Dia berpikir bahwa itu adalah kesempatan untuknya
agar bertemu idolanya. Hingga tepat di hari tersebut Acha yang duduk di
kursi roda memberanikan dirinya untuk pergi dengan sendirinya ke lokasi
tampilnya Setia band. Tanpa sepengetahuan orang tuanya dia pergi
diam-diam menggunakan kursi rodanya. Dalam perjalanannya Acha selalu
berkata “Aku ingin bertemu kamu kak Charly”. Ucapannya tersebut
menguatkan Acha hingga perjalannya yang lumayan jauh dilaluinya dengan
mudah.
Sesampainya di lokasi tersebut, Acha sedikit kebinggungan. Hatinya
bertanya-tanya “dimanakah kak Charly, kakak lihatlah aku disini, aku
fans kakak!”
Mencari dan terus mencari, tanpa berpikir panjang Acha membaranikan diri
untuk menerobos orang-orang yang sudah ada di depannya. Namun naas,
Acha terjatuh karena kursi rodanya sengaja didorong oleh salah seorang
yang sudah terlebih dahulu menempati tempat tersebut.
Acha yang terbaring tertimpa oleh kursi rodanya tersebut menangis, ia
berusaha untuk bisa bangun sendiri tetapi keadaan Acha yang lemah
membuatnya tak sanggup untuk bergerak malahan dia sempat terinjak-ijak
oleh para pengunjung tersebut.
Acha menangis menahan kesakitan, dalam keadaan itu ia berteriak kencang
memanggil nama sang idolanya “Charlyyy” kata tersebut berulang-ulang
kali ia sebut.
Dari teriakan tersebut orang-orang pun datang menolongnya, mengangkatnya
bahkan ia sempat akan dilarikan ke rumah sakit karena keadaannya yang
penuh luka karena terinjak oleh orang-orang.
Acha terus menangis ia masih memanggil-manggil nama Charly.
Ketika itu Charly akan naik panggung mendengar tangisan Acha yang
memanggil namanya. Hati Charly pun tergugah dan mencari sumber suara
tersebut. Akhirnya Charly menemukan Acha yang pada saat itu dikerubungi
oleh orang-orang yang menolongnya tadi. Langkah Charly menghampiri Acha
dari belakang. Charly berkata “Ada apa Setiaku? Aku disini!” mendengar
suara tersebut Acha menoleh ke belakang, ia sanggat bahagia idola yang
dicarinya akhirnya datang di hadapannya juga. Melihat keadaan Acha yang
tubuhnya memar dan berdarah tersebut, Charly mengambil sapu tangannya
dan membersihkan sebagian luka Acha. Sungguh betapa bahagianya Acha, ia
sanggat kagum terhadap idola itu karena ia mau menemuinya bahkan
menghilangkan lukanya.
“Kak, aku seneng kakak mau menyempatkan diri untuk menemui aku.
Makasih juga ya kak, kakak udah ngerelain sapu tangan kakak buatku. Aku
bersyukur bisa bertemu kakak, aku seneng banget ketemu kakak, Aku Padamu
Setiaku kak Charly” ucap Acha kepada Charly dengan penuh tangis
kebahagiaan.
“Iya, Setiaku. Aku Padamu juga, aku juga seneng bisa bertemu kamu.
Ambillah sapu tangan itu, jadikanlah itu kenang-kenangan dariku” jawab
Charly sambil memeluk Acha.
Setelah itu Acha dan Charly berbincang-bincang.
“Keadaaanmu keadaanmu, aku antar ke rumah sakit ya?” tanya Charly.
“Aku baik-baik aja kak, aku gak papa kok, aku gak mau ke rumah sakit!” Jawab Acha.
“Kamu kesini sama siapa?” Charly kembali bertanya.
“Sendiri kak, yang membawaku kesini adalah rasa cinta dan sayangku sama
kakak!, Aku rela kok kak, di injak-injak ataupun jika harus mati aku
sanggup, ini semua sebagai wujud pengorbananku untuk kakak!,” Acha
menjawab.
“Kamu gak boleh berkata kayak gitu, aku disini kan Cuma manusia biasa.
Aku menghargai pengorbananmu Setiaku!, Maukah kamu aku anterin pulang?”
Kata Charly sambil memegang tangan Acha.
“Iya kak aku mau banget! Asalkan kakak gak keberatan.” Acha menjawab dengan mantap.
“Iya, aku gak beratan.” Sambung Charly lalu mengangkat Acha ke mobilnya dan meninggalkan kerumunan panggung pentasnya.
Malam itu menjadi malam yang tak kan dilupakan oleh Acha. Sesampainya
di rumah Acha berkata “Terimakasih banyak ya kak! Kakak bener baik
banget. Aku bangga sama kakak.” Kata terakhir Acha kepada Charly.
“Sama-sama. Aku menacungkan dua jempol untukmu. Aku mau balik dulu ya,
semoga Allah mempertemukan kita lagi, Amiin.” Ucapan terakhir Charly
kepada Acha.
“Amiin. Hati-hati di jalan kak, aku akan selalu menyimpan sapu tangan ini” pungkas Acha.
SELESAI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar