Pada suatu hari Law (karakter utama) mendapat kabar dari kepala desa
Viva tentang seekor makhluk misterius yang menghuni danau di desa
tersebut, makhluk tersebut selalu memakan korban setiap malamnya,
terlebih sekitar jam 10 – 1 pagi. Kejadian terebut bermula ketika ada
anak kecil yang bermain di sekitar pinggir danau tersebut jam 10 malam,
ketika itu dia sedang mencari mainannya yang terjatuh di sekitar danau
tersebut, lalu dari kejauhan dia melihat seberkas cahaya kuning yang
remang-remang, cukup menarik, dia pun mendekatinya dan setelah itu tidak
ada kabar lagi tentang dirinya, kejadian ini sangat membuat kaget
penduduk desa, pasalnya, belum ada kejadian negatif tentang danau
tersebut, memang danau tersebut merupakan tempat dimana penduduk desa
bisa bersantai, memancing mencuci dan lain-lain.
Tentang bagaimana wujud makhluk tersebut memang tidak ada yang tahu
pasti, namun para petua desa terdahulu pernah menyebutkan, bahwa ada
sesosok monster dalam danau tersebut, tetapi tidak mengganggu, namun
sekarang cerita tersebut sudah hampir pasti tentang keberadaan makhluk
misterius tersebut, sebelumnya tidak ada yang mengindahkannya. Para
dukun di desa tersebut telah dipanggil untuk mendeteksi makhluk itu,
tapi setelah menerawang ke dalam danau, dukun tersebut tiba-tiba saja
demam tinggi, dan akhirnya meninggal dunia 2 hari setelah itu. Dan ini
seolah-olah seperti nasib sial bagi desa tersebut, tiap malam ada saja
yang mati, semua penduduk ketakutan, dan kepala desa (Dwig) langsung
menulis surat permohonan dan juga mendatangi langsung kerajaan Law.
Sesampainya disana, dia langsung menemui kediamaan Law dan menjelaskan
semua kejadian yang menimpa desanya, Law terlihat sangat simpatik, dia
pun bersedia membantu untuk membunuh “monster” tersebut. Law pun menjamu
Dwig dengan makanan-minuman yang serba wah diiringi musik-musik lembut
yang terkesan agung, mereka berbincang-bincang dengan santai, terlihat
keakraban di antara kedua orang tersebut, lalu setelah beberapa jam
berbincang-bincang, Dwig pun pamit pulang ke desanya, Law langsung
mengantar Dwig ke gerbang utama kerajaannya, disitu anggota Dwig sudah
menunggu dengan menunggangi seekor kuda putih yang anggun, dan Dwig pun
pamit dan pulang sore itu.
Malamnya, Law mengumpulkan semua pasukan di kerajaannya di lapangan
utama. Terlihat betapa banyaknya pasukan yang terdiri dari manusia,
hewan dan makhluk-makhluk setengah manusia, Law kemudian menerangkan
kejadian yang menimpa desa Viva di depan seluruh pasukannya, dan Law
menegaskan siapapun yang dipanggil untuk mengawal dan membantu Law
adalah orang terbaik dan mereka harus siap dengan segala resikonya.
Setelah berpikir-pikir panjang dan mempertimbangkan semuanya, Law
memanggil Magoichi kedepan, Magoichi adalah ahli senjata api, dan
menguasai keterampilan menembak yang sangat mengagumkan, Magoichi juga
asisten setia Law yang dimana hampir setiap misi Law dia selalu dibawa
untuk menemani Law, Magoichi telah meraih banyak medali dan penghargaan
di Kerajaan Law, dan kerajaan-kerajaan lain, dan setelah sampai di
depan, Magoichi memberi salam hormat untuk Law dan berdiri di samping
Law. Law kemudian memanggil Guan Yu, wah, ini jangan ditanya lagi,
seorang Jendral dengan skill bertarung setara dengan dewa, dijuluki dewa
perang, dihormati kawan maupun lawan, Guan yu berjalan ke depan dengan
gagah, seluruh orang yang ada disitu membungkukkan badan memberi hormat,
bahkan Law pun ikut memberi hormat kepadanya. Setelah itu Law menunjuk
Bryan, seorang cyborg, badan anti peluru, dapat mendeteksi yang gak
kasat mata, menguasai keterampilan menembak yang dengan mudahnya bisa
menghancurkan sebuah tank baja dengan beberapa tembakan saja. Lalu Law
menunjuk Leo, Si Singa yang berdiri tegak, yang tidak mempan diserang
senjata tajam maupun senjata api, dengan tinggi 2,50 meter, otot-otot
yang menonjol, mampu berbicara, sekali terkena benturan pukulan Leo
setara dengan ditabrak mobil dengan kecepatan 80km/jam. Terus Law
menunjuk Musashi, seorang samurai hebat dan belum pernah dikalahkan,
mempunyai kecepatan mengelak dan menyerang yang tidak bisa dilihat. Dan
yang terakhir Law menunjuk King, dia pegulat bertopeng macan, dengan
samurai di pinggulnya, dia menyandang gelar orang terkuat no.2 di
kerajaan tersebut dan merupakan raja dari Law di kehidupan sebelumnya,
kekuatannya sangat diperhitungkan, bahkan Law hanya sekali menang
bertarung melawannya. Dan setelah semua orang terpilih telah dipanggil
kedepan, law memanggil Draco, sang naga kendaraan pribadi Law, yang
dapat berubah ukuran antara 15 meter sampai – 0.05 meter, mempunyai
ruang kendali di dalam tubuhnya tapi masih mempunyai kesadaran, yang
masuk ke dalam tubuhnya dapat diperkecil sesuai kebutuhan. Dan datanglah
draco, Law dan semua pasukan pamit kepada seluruh anggota kerajaan dan
Law pun meminta untuk menjaga kerajaan bersama sementara Law pergi, dan
malam itu juga mereka berangkat menggunakan naga tersebut.
Malam itu, di bawah sinar bulan yang bersinar lembut, mereka terbang
di atas hutan-hutan yang gelap, hari sedikit gerimis, perjalanan ke desa
itu memakan waktu 2 hari. Di dalam naga tersebut mereka terlihat santai
menikmati musik dan makan sambil menikmati rintik-rintik suara hujan
yang membuat tubuh rileks, Law dan Guan Yu duduk di bagian atas naga, di
bagian kemudi, sedangkan yang lain duduk di bawah.
Dua hari sudah berlalu, sore itu mereka tiba di desa Viva, dan Law
mendaratkan Draco di depan pintu masuk desa tersebut, langsung saja
semua penduduk desa kaget dan ketakutan, maklum, mereka tidak pernah
melihat binatang terbang seperti naga apalagi mereka sedang ditimpa
kekhawatiran karena makhluk danau tersebut, dan setelah Law menginjakkan
kaki di desa itu barulah mereka tahu bahwa ada manusia yang menguasai
makhluk tersebut, Dwig (kepala desa) keluar, karena melihat penduduknya
berkerumun di depan pintu utama masuk desa, dan langsung saja setelah
melihat Law dia memberi isyarat kepada seluruh penduduk untuk memberikan
salam hormat kepada anggota Law. Karena hari masih sore, Dwig dan
bersama penduduk lainnya menjamu Law di Balai utama desa Viva, mereka
pun saling berkenalan dan berbicara santai, Dwig juga menceritakan bahwa
danau tersebut jaraknya sekitar 8 km ke arah belakang desa ini. Danau
tersebut terletak di dalam hutan belantara desa tersebut, penduduk desa
biasa memasuki hutan tersebut sekedar mencari kayu bakar atau memetik
buah, tak terasa 4 jam sudah berlalu, jam Balai Desa menunjukkan pukul
9.25 malam. Dan dengan menggunakan kuda, Dwig menuntun Law yang berada
dalam Draco menuju ke danau itu, seluruh penduduk desa ikut pergi dengan
membawa obor dan berbagai senjata tajam, Law mengikuti dari belakang
penduduk. Dan setelah hampir setengah jam sampailah mereka di danau
tersebut, mereka berhenti di pos jaga yang berada 100 meter dari pinggir
danau. Law dan yang lain kemudian turun dan menjelaskan kepada Dwig
untuk menjaga jarak 1km dari danau tersebut, Dwig dan penduduk desa yang
lain lalu pergi meninggalkan danau dan berhenti tepat kira-kira 1km
dari danau. Law pun memasuki Draco untuk kemudian diperkecil hingga
ukuran 0.05 meter, ini dimaksudkan agar mereka bisa menyusup ke dalam
danau tersebut dan juga supaya tidak menimbulkan pergerakan yang
mencurigakan yang mungkin akan memancing kemarahan makhluk tersebut.
Dan mereka pun masuk ke dalam danau tersebut, ternyata, tidak ada
yang bisa dilihat dalam danau itu, bahkan tidak terlihat ikan di
dalamnya, gelap sekali, mereka tidak tahu dimana utara, dimana selatan.
Di dalam kendali, Guan Yu memasang Headphone yang dapat mendengarkan
frekuensi suara hingga 2 Hertz, dan di bawah yang lain juga memonitor
pergerakan di dalam danau tersebut. Law kemudian mengaktifkan
Nightvision untuk melihat dalam danau tersebut, namun tetap saja tidak
ada yang dapat dilihat selain kegelapan, dan Law pun kembali mematikan
Nightvision karena merasa tidak ada yang berbeda. Mereka menunggu, namun
tidak ada pergerakan mencurigakan di danau itu, Law lalu mengontak Dwig
untuk memberikan tumbal untuk dilempar ke danau itu untuk memancing
keluar monster tersebut, sekitar 6 menit Dwig lalu mengabarkan dia
bersama 2 yang lain sudah tiba di pos jaga dan siap untuk melempar sapi
ke dalam danau tersebut, dan Law beserta yang lain bersiap-siap untuk
memasang tanda pada tubuh monster tersebut agar terlihat di radar
mereka. Terdengar suara sapi berteriak kemudian terdeteksi gelombang
danau tersebut, ini bukan gelombang karena pergerakan monster itu,
tetapi hanya gelombang yang diakibatkan oleh sapi yang masuk ke dalam
danau tersebut.
Tiba-tiba saja dari jarak sekitar 20 meter, bagian bawah kendali
mendeteksi ada pergerakan yang mencurigakan yang makin lama makin
mendekat, Guan Yu pun mendengar suara dengkuran aneh yang tidak salah
lagi merupakan dengkuran makhluk tersebut, dan setelah gelombang
pergerakannya makin membesar, Law bersiap untuk mengelak untuk
menghindari tabrakan, namun secara tiba-tiba saja, naga yang dikendarai
Law tersebut tertabrak dan terhempas ke arah lebih dalam lagi danau
tersebut, namun mereka berhasil memasang tanda kepada monster tersebut
dan akhirnya monster tersebut dapat dideteksi radar. Memang sepertinya
monster tersebut berwarna hitam gelap, walaupun sudah tahu pasti dimana
monster tersebut berada, Law tidak melihat apa-apa dalam danau tersebut,
dan Law pun mengarahkan kemudi untuk mendekati monster tersebut, tapi
tiba-tiba monster tersebut seakan ingin balik ke tempat dia berdiam
sebelum memakan sapi tumbal tadi, dari arah berlawanan Law segera
mempercepat lari Draco untuk menghindari tabrakan, mengingat ukuran naga
yang diperkecil sulit untuk menghindari monster danau yang besar itu.
Tetap sulit rasanya, meskipun telah dipasang tanda, monster tersebut
tetap tidak jelas bentuknya, dan sesuatu yang aneh pun terjadi, monster
tersebut hilang tiba-tiba di dalam radar, Law kemudian memerintahkan
seluruh pasukan untuk memasang pengaman ekstra di bangku mereka, agar
tidak terhempas dan menimbulkan kerusakan di ruang kendali. Tiba-tiba
Law melihat sepasang sinar kuning yang cukup menyilaukan dan… mereka pun
terhempas ke atas danau, yang tadi seperti kepala monster tersebut,
soalnya Draco mengatakan ada sepasang tanduk yang menabrak tadi, sontak
saja seluruh pasukan kaget, tanduk? apakah monster ini semacam banteng
atau biri-biri? Tapi mengapa bisa berukuran sangat besar?
Jam di kemudi menunjukkan pukul 11.10 malam, sempat terpikir oleh Law
untuk menunggu pagi saja supaya terlhat jelas apa yang ada di dalam
danau itu, Dwig mengontak Law untuk menanyakan bagaimana, tapi Law
menjelaskan tidak ada perubahan apa-apa tetapi monster tersebut memiliki
tanduk di kepalanya, Dwig pun meminta untuk memutuskan kontak agar Law
tidak lengah dengan pergerakan selanjutnya. Leo pun berbicara melalui
microphone yang ada di ruangannya untuk mencoba serangan pancingan
berupa bola api yang dapat dikeluarkan dari mulut Draco, betapa
menakjubkan ide tersebut, mengapa tidak dari tadi saja? agar tidak
memakan tumbal hidup, Leo juga menjelaskan agar Draco diperbesar hingga
ukuran 5 meter, agar monster tersebut mengetahui ada yang masuk ke dalam
danaunya, Leo juga menjelaskan untuk mengeluarkan berbagai suara yang
dapat mengganggu monster tersebut, Law sangat takjub dengan ide
tersebut, karena Law merasa meskipun monster itu tahu bahwa ada makhluk
lain dalam danau itu, dia mungkin tidak akan bisa menyerangnya karena
seperti kita, danau tersebut tidak dapat memperlihatkan apa-apa kecuali
kegelapan, lalu Leo membantah, dan mengatakan “Coba tuan ingat dulu,
bukannya tadi ada sepasang sinar kuning? Menurut saya itu adalah mata
monster tersebut, monster itu tampaknya memang sudah mempunyai kemampuan
untuk melihat di danau tersebut” katanya, Law pun akhirnya sadar dan
berpikir bahwa Leo memang benar, dan Law pun berpikir Leo tidak mau
menghabis-habiskan waktu dan langsung melancarkan serangan untuk
memancing keluar monster itu, soalnya, mau ditunggu lama-lama pun
monster tersebut masih saja bergerak secara tidak terduga, dan kemudian
Law memperingatkan sekali lagi untuk memasang safety, keadaan sekarang
berubah menjadi tegang. Draco menjadi sebesar 5 meter, dan menembakkan
bola api beserta suara dengkuran yang cukup kuat, bola api ditembakkan
secara membabi-buta ke segala arah, tiba-tiba semua pasukan mendengar
suara pekikan yang kuatnya mengakibatkan gelombang besar di danau itu,
Draco terombang-ambing. Seluruh pasukan di ruangannya masing-masing
merasakan jelas pergerakan yang sangat cepat ke arah naga yang mereka
kendarai itu, lalu Leo merasakan sudah saatnya mengibaskan ekor Draco,
lalu dia pun mengendalikan ekor Draco untuk mengibas dan memang tepat,
kibasan tersebut membentur ke sesuatu seperti tanduk diikuti suara
pekikan yang keras, tapi monster tersebut tidak terhempas, lalu Law
melihat lagi sepasang sinar kuning itu, dan tiba-tiba Draco mengatakan
ada yang menggigitnya, dan benar, Law tidak dapat mengemudikan Draco,
pertarungan yang sesungguhnya telah dibuka.
King memberikan tombol racun untuk mengeluarkan racun dari badan
Draco agar monster tersebut keracunan, dan monster tersebut pun akhirnya
menelan racun tersebut, tapi, bukannya melepaskan gigitan, monster itu
makin menguatkan gigitannya, King mengeluarkan beberapa racun berbahaya
seperti racun king kobra, dan kalajengking merah, di ruang kendali King
terdapat beberapa kategori racun dari berbagai macam racun hewan-hewan
beracun. Namun monster tersebut tetap tidak melepaskan gigitannya,
tetapi setelah beberapa menit, monster tersebut melepaskan gigitannya,
dan Leo pun memerintahkan Law untuk memperbesar badan Draco sampai ke
tingkat maksimal, setelah diperbesar Leo langsung mengarahkan ekor Draco
untuk melilit kepala monster tersebut, dan Leo pun kemudian
memerintahkan seluruh pasukan untuk melemparkan monster tersebut keluar
Danau, dan monster itu pun terlempar keluar danau, namun belum sempat
menyusul keluar danau, monster tersebut balik lagi ke dalam danau dan
menggigit Draco serta menggoyang-goyangkan kepalanya seakan ingin
memutuskan badan Draco, sekali lagi Leo mengarahkan ekor Draco untuk
melilit kepala monster tersebut dan juga sekali lagi Leo memerintahkan
seluruh yang ada di dalam Draco untuk menghempaskan monster tersebut,
ide Leo tersebut memang sangat beresiko karena antara Draco dan monster
itu saling mengikat satu sama lain, tapi mereka tetap mematuhinya.
Keduanya berhasil keluar dari danau, tarikan antara keduanya
mengakibatkan putaran besar di udara, wujud dari monster tersebut
ternyata juga berupa naga hitam yang besar, tapi mempunyai sayap,
berbeda dengan Draco yang seperti ular, keduanya jatuh di atas pos jaga
dan menghancurkan pos jaga tersebut, lalu Guan Yu yang berada di samping
Law menyarankan untuk keluar dari Draco, “Sebaiknya kita keluar saja
dari Draco, biarkan Draco sendiri yang mengendalikan dirinya, sementara
Draco bertarung, kita dapat menyusun strategi penyerangan” katanya, Law
pun menyetujui ide tersebut dan segera mengarahkan Draco jauh dari danau
tersebut agar mereka dapat turun dengan aman, namun monster itu tetap
mengejar Draco, tetapi kecepatan Draco 2 kali lipat dari monster
tersebut sehingga bisa meninggalkan monster itu jauh di belakang,
setelah sampai di tempat aman Law dan pasukan lainnya cepat-cepat turun
dan Law pun menyuruh Draco untuk berbalik arah menghantam monster yang
sedang mengejar Draco.
Magoichi dan Bryan maju, dengan maksud menembak kaki naga itu,
kemudian mereka pergi menuju ke tempat monster dan draco berkelahi.
Sesampainya disana Magoichi menembak kaki kanan dan Bryan menembak kaki
kiri, yang mana menimbulkan kemarahan besar monster itu, sehingga
monster itu pun mengeluarkan bola api dari mulutnya, Blasss… Magoichi
dan Bryan berhasil mengelak, bola api mengenai satu pohon besar dan
akhirnya menghanguskan pohon itu. Guan Yu mengambil alih, dia berlari
menuju monster itu, tetapi secara tidak terduga monster tersebut
mengeluarkan bola api, dan, terhempaslah badan Guan Yu, sehingga dia
terkapar, bajunya koyak, kini ia hanya bertelanjang dada. Law yang
melihat ini langsung membatalkan strategi dan menyuruh semua pasukan
untuk menyerang monster tersebut. Leo yang tengah berlari dengan nekat
melompat ke kepala monster itu, dia ingin membutakan mata monster itu,
namun belum sampai di kepala monster itu, Leo ditangkap tangan monster
itu, kemudian dimakan, dan ditelan. Law kali ini benar-benar panik,
semua pasukan berteriak, namun sosok Leo sudah tidak terlihat lagi. Law
dan yang lain marah besar, termasuk Guan Yu, yang kemudian Guan Yu
berlari dan melompat ke arah mulut monster tersebut dengan maksud untuk
membuka mulutnya menggunakan tombak yang dia pegang, namun seperti Leo,
tangan monster tersebut langsung mengayun ke arah Guan Yu, tapi Guan Yu
sadar, dan dia pun salto sambil mengayunkan tombaknya, memotong tangan
monster tersebut, sehingga tangan monster itu langsung putus! Sangat
dramatis.
Kini Draco menyerang monster tersebut, lalu monster tersebut mencekik
leher Draco dan kemudian melemparkannya ke Danau, Draco pun tenggelam
jauh di dalam danau. Law mengeluarkan golok andalannya, kemudian berlari
menuju ke monster tersebut, namun monster tersebut mengeluarkan bola
api lagi, kini semua pasukan terkapar setengah sadar. Draco yang
tenggelam tadi langsung terbang keluar danau dan menyerang monster itu
dari arah belakang, hampir kena! tapi monster itu segera mengayunkan
ekornya sehingga Draco pun tertampar ekor tersebut, dia pun jatuh ke
tanah. Monster itu menginjak tubuh Draco dan memukulnya habis-habisan,
sekarang nyawa Draco sudah tidak bisa diprediksi lagi, semua pasukan
kini tengah terkapar setengah sadar. Di dalam perut monster itu, Leo
terbangun, dia tetap tenang dan tidak panik, lalu meraba-raba karena
sangat gelap, dia menyadari yang dia raba itu adalah isi perut monster
itu. Leo pun mencakar-cakar, menarik, serta memukul-mukul dengan membabi
buta. Monster tersebut berteriak keras, kali ini lebih keras, serta
memuntahkan Leo, Leo pun jatuh ke tanah dengan keras. Monster itu masih
berteriak seakan benar-benar geram, dan Leo pun mengambil tongkat Guan
Yu lalu melemparkannya ke arah mulut monster itu, tombak itu menembus
kerongkongan dan tulang leher belakang monster itu, dan dalam beberapa
detik, monster itu pun tewas. Semua pasukan sontak berteriak dan
langsung bangkit, gembira bukan main, terlihat dari wajah mereka, senyum
kemenangan, dengan seluruh keberanian dan pengorbanan, mereka bersama
membunuh monster itu, Leo pun berterima kasih kepada seluruh pasukan.
Mereka semua saling berpelukan, Law memeluk Leo dan Law pun berterima
kasih kepada Leo, Leo lalu membalas sikap Law tersebut dengan berkata
“Terima Kasih tuan, karena kalau tanpa kepandaian dan kepemimpinan tuan
dalam mengatur pasukan, kita tidak akan menang, sekali lagi terima kasih
atas semua keberanian dan pengorbanan tuan yang telah membakar semangat
saya” katanya, mereka berdua seperti sahabat lama yang bertemu kembali,
lalu tiba-tiba King berteriak, “Ayoo pulang dari sini kita minum-minum
di kerajaan untuk merayakan kemenangan ini!”. Law pun berteriak “Yaa!!”
dan kemudian memanggil Draco untuk kembali ke Desa Viva.
Leo tertegun akan ide Law untuk kembali ke desa, lalu dia berkata
“Sebaiknya penduduk desa kita panggil kemari, agar mereka tahu bagaimana
wujud monster ini, kalau kembali ke desa, mungkin mereka akan
menanyakan bagaimanakah wujud monster ini, dan banyak pertanyaan
lainnya, dan pada akhirnya kita akan kembali lagi kesini, mengapa tidak
sebaiknya kita hubungi saja Dwig untuk memanggil seluruh penduduk desa
kemari, maaf tuan, tidak ada maksud memerintah, Saya hanya menyarankan”
katanya, Law yang mendengar kata-kata Leo tanpa berpikir panjang dan
memang perkataan Leo tidak dapat dipungkiri mengandung pemikiran yang
mendalam, lalu Law segera menghubungi Dwig, kepala desa. Mereka pun
segera mengeluarkan bekal-bekal yang memang mereka bawa untuk mereka
makan dan duduk sembari menunggu kedatangan Dwig bersama penduduk desa.
Pertarungan yang panjang itu memakan waktu berjam-jam, dan kini
matahari yang sebelumnya tidak tampak segera menampakkan diri untuk
memberikan kehangatannya, dan gelap pun berganti terang, dari kejauhan
terdengar suara hentakkan kaki yang diperkirakan banyak jumlahnya,
akhirnya, Dwig bersama penduduk desa sudah tiba. Penduduk desa sangat
terkejut dengan rupa makhluk yang sangat besar tersebut, makhluk itu
memang tampak sangat menyeramkan, dengan kulit yang hitam, cakar yang
sangat tajam, baru kali ini mereka melihat ada makhluk seperti itu.
Tiba-tiba monster tersebut bergerak! seluruh penduduk teriak dan
belarian, tak terkecuali Dwig dan Law, mulut monster tersebut menganga
lebar dan dari dalam mulutnya keluarlah kepala yang berwarna putih,
badan monster yang hitam tersebut tiba-tiba sobek dan muncullah tubuh
yang sama dengan warna putih, makhluk tersebut bereinkarnasi menjadi
Naga berwarna putih, raut muka naga tersebut berbeda dengan sebelumnya,
kali ini lebih menyejukkan. Law segera menghunuskan goloknya dan
tiba-tiba saja naga tersebut berkata “Jangan, letakkan kembali golokmu
pada tempatnya, senjata tidak akan membawa kedamaian, senjatalah yang
menyebabkan perang, kau bisa menggunakan senjata untuk tujuan yang baik,
namun tetap menghasilkan pertumpahan darah” katanya dengan suara yang
dalam, mendengar ini seluruh penduduk desa terkejut bercampur tenang
karena kali ini naga tersebut memancarkan kesejukkan, seluruh orang yang
berada disana mengetahui bahwa naga tersebut tidak akan berbuat jahat.
Naga itu lalu membuka mulutnya dan di dalam mulutnya terdapat sebuah
mutiara yang berwarna putih menyala, lalu dia memberikan mutiara
tersebut kepada Leo, Leo menolaknya namun naga tersebut segera memegang
pundak Leo dan mengatakannya “Singa yang kuat dan bijaksana, kau pantas
mendapatkannya, mutiara ini dinamakan mutiara kecerdasan, aku tidak asal
pilih orang, karena aku mengerti kaulah yang paling pantas menerimanya”
katanya, lalu Leo membalas “Tapi..” dan naga tersebut segera tersenyum
dan memotong perkataan Leo “Kau pantas menerimanya” tegasnya, lalu Leo
pun menerima mutiara tersebut, semua orang masih terbengong-bengong,
lalu naga itu pun berkata “Maafkan akuu penduduk desa, karena wujudku
yang lalu telah banyak melukai kalian, dan sekarang aku berjanji, akan
mengorbankan jiwa dan ragaku untuk melindungi desa ini” tegasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar