Bangsa-bangsa di Asia Tenggara mengalami ledakan ekonomi dan menjalani perkembangan yang cepat di penghujung abad ke-20. Pertumbuhan yang cepat pada dasawarsa 1980-an dan 1990-an, rata-rata 8% dari tahun 1991 hingga 1997, telah mengubah Malaysia menjadi
negara industri baru.
[19][20]Karena Malaysia adalah salah satu dari tiga negara yang menguasai
Selat Malaka, perdagangan internasional berperan penting di dalam ekonominya.
[21]Pada suatu ketika, Malaysia pernah menjadi penghasil
timah,
karet dan minyak
kelapa sawit di dunia.
[22] Industri manufaktur memiliki pengaruh besar bagi ekonomi negara ini.
[23] Malaysia juga dipandang sebagai salah satu dari 18 negara berkeanekaragaman hayati terbesar di dunia.
[24]
Etimologi
Kata
Malaysia terlihat pada peta tahun 1914 dari sebuah atlas Amerika.
Nama "Malaysia" diadopsi pada 1963 ketika
Federasi Malaya bertambah
Singapura,
Sabah, dan
Sarawak membentuk federasi bernama Malaysia.
[2][15] Tetapi nama itu sendiri pernah membingungkan ketika dipakai untuk merujuk wilayah-wilayah di Asia Tenggara. Sebuah peta yang diterbitkan pada 1914 di
Chicago menampilkan nama
Malaysia pada wilayah tertentu di
Nusantara.
[32] Politikus di
Filipina pernah menghendaki penamaan negara mereka sebagai "Malaysia", tetapi Malaysia-lah yang pertama mengadopsi nama itu pada 1963 sebelum Filipina bertindak lebih jauh tentang masalah itu.
[33] Nama lain pernah dianjurkan untuk federasi 1963. Di antaranya adalah
Langkasuka (Langkasuka adalah sebuah kerajaan kuno yang berada di bagian hulu Semenanjung Malaya pada milenium pertama masehi).
[34]
Bahkan mundur lebih jauh lagi, seorang etnolog
Inggris, George Samuel Windsor Earl, di dalam jilid IV Jurnal Kepulauan India dan Asia Timur pada 1850 mengusulkan untuk menamai kepulauan Indonesia sebagai
Melayunesia atau
Indunesia, kendati dia lebih menyukai yang terakhir.
[35]
Sejarah
Prasejarah
Sisa-sisa arkeologis ditemukan di
Malaysia Barat,
Sabah, dan
Sarawak.
Semangmemiliki leluhur jauh di Semenanjung Malaya, merujuk pada pemukiman pertama dari
Afrika, lebih dari 50.000 tahun lalu.
Senoi muncul sebagai kelompok campuran, dengan hampir sebagian silsilah dari garis nenek moyang Semang dan sebagiannya lagi
Indocina. Hal ini bersesuaian dengan dugaan bahwa mereka mewakili keturunan penutur Austronesia kuno, kaum tani, yang membawa bahasa dan teknologi mereka ke bagian selatan semenanjung kira-kira 5.000 tahun lalu dan menyatu dengan penduduk asli. Manusia
Proto Melayu lebih beraneka ragam, dan meskipun mereka menunjukkan beberapa kaitan dengan Asia Tenggara kepulauan, beberapa di antaranya juga memiliki leluhur di Indocina dari zaman
Maksimum Glasial Terakhir, diikuti oleh penyebaran Holosen-dini melalui Semenanjung Malaya ke Asia Tenggara kepulauan.
[36]
Sejarah Dini
Benteng A Famosa di
Melaka. Bangunan itu didirikan oleh bangsa
Portugis pada abad ke-15.
Terdapat banyak kerajaan Cina dan India pada abad ke-2 dan ke-3
Masehi—sebanyak 30 buah menurut sumber Cina. Kedah—dikenal sebagai Kedaram, Cheh-Cha (menurut I-Ching), atau Kataha di dalam tulisan
Palawa atau bahasa
Sanskertakuno—berada di jalur serbuan pedagang dan raja India.
Rajendra Chola,
KaisarTamil kuno yang diduga berada di sekitar
Kota Gelanggi, menjadikan Kedah tunduk pada 1025, tetapi penggantinya,
Vira Rajendra Chola, harus melumpuhkan pemberontakan Kedah untuk mengatasi para penyerbu. Kedatangan Chola berhasil meredam keagungan
Sriwijaya, yang memberi pengaruh besar kepada Kedah dan
Pattani bahkan sampai ke
Ligor.
Kerajaan Buddha,
Ligor mengambil kendali Kedah segera setelahnya, dan rajanya,
Chandrabhanu menggunakan tempat ini sebagai basis untuk menyerang
Sri Lankapada abad ke-11, sebuah peristiwa yang dipahat di atas
prasasti batu di Nagapattinum di
Tamil Nadu dan di dalam kisah-kisah bangsa Sri Lanka,
Mahavamsa. Selama milenium pertama, masyarakat di Semenanjung Malaya mengadopsi
Hindu dan
Buddha dan penggunaan bahasa
Sanskerta hingga mereka beralih kepada
Islam.
Ada beberapa laporan dari wilayah lain yang lebih tua dari Kedah—misalnya kerajaan kuno
Gangga Negara, di sekitar
Beruas di
Perak, mendorong sejarah Malaysia lebih jauh ke belakang. Jika itu belum cukup, sebuah puisi Tamil,
Pattinapillai, dari abad ke-2 M, menjelaskan barang-barang dari Kadaram menumpuk di jalanan ibukota Chola. Sebuah drama sanskerta dari abad ke-7,
Kaumudhimahotsva, merujuk Kedah sebagai Kataha-nagari.
Agnipurana juga menyebutkan sebuah daerah yang dikenal Anda-Kataha dengan salah satu batasnya menggambarkan sebuah puncak gunung, yang diyakini para sarjana sebagai Gunung Jerai. Kisah-kisah dari
Katasaritasagaram menjelaskan kemewahan hidup di Kataha.
Pada permulaan abad ke-15,
Kesultanan Melaka didirikan di bawah sebuah dinasti yang didirikan oleh
Parameswara, pangeran dari
Palembang, Indonesia, di dalam kekaisaran Sriwijaya. Penaklukan memaksa dia dan pendukungnya melarikan diri dari Palembang. Parameswara berlayar ke
Temasek untuk menghindari penganiayaan dan tiba di bawah perlindungan
Temagi, seorang penghulu Melayu dari
Pattani yang ditunjuk oleh Raja
Siam sebagai
bupati Temasek. Beberapa hari kemudian, Parameswara membunuh Temagi dan mengangkat dirinya sendiri sebagai bupati. Kira-kira lima tahun kemudian, dia meninggalkan Temasek karena ancaman dari Siam. Selama periode ini, Temasek juga diserang oleh serombongan armada
Jawa dari
Majapahit.
Dia kemudian memimpin ke utara untuk mendirikan permukiman baru. Di
Muar, Parameswara berkehendak mendirikan kerajaan barunya di Biawak Busuk atau di Kota Buruk. Mengetahui lokasi Muar tidaklah cocok, dia meneruskan perjalanannya ke utara. Di sepanjang jalan, dia dilaporkan telah mengunjungi Sening Ujong (nama lampau untuk Sungai Ujong modern) sebelum sampai di sebuah perkampungan nelayan di bibir Sungai Bertam (nama lampau untuk Sungai Melaka modern). Tempat itu lambat laun berkembang menjadi lokasi
Melaka masa kini. Menurut
Sejarah Melayu, di situlah dia menyaksikan
kancil mengecoh
anjing ketika berteduh di bawah pohon Melaka. Dia mengambil apa yang dia lihat sebagai pertanda yang baik dan kemudian dia mendirikan sebuah kerajaan yang disebut Melaka, kemudian dia membangun dan memperbaiki fasilitas untuk tujuan perdagangan.
Peralihan agama Parameswara ke
Islam tidaklah jelas. Menurut sebuah teori oleh Sabri Zain
[3], Parameswara menjadi seorang
Muslim ketika dia menikahi seorang Puteri
Samudera Pasai dan dia menyertakan gelar bergaya
Persia "Syah", dengan menyebut dirinya Iskandar Syah. Juga ada referensi yang menunjukkan bahwa beberapa anggota kelas penguasa dan komunitas saudagar yang menetap di Melaka telah menjadi Muslim. Kisah-kisah Cina menyebutkan bahwa pada 1414, putera penguasa pertama Melaka mengunjungi
Ming untuk mengabari mereka bahwa ayahnya telah wafat. Putera Parameswara diakui secara resmi sebagai penguasa kedua Melaka oleh Kaisar Cina dan bergelar Raja Sri Rama Vikrama, Raja Parameswara dari Temasik dan Melaka dan dia dikenal sebagai tokoh Muslim Sultan Sri Iskandar Zulkarnain Syah atau
Sultan Megat Iskandar Syah, dan dia menguasai Melaka dari 1414 sampai 1424.
[4] [5] Kerajaan ini menguasai wilayah yang sekarang ini disebut
Semenanjung Malaya, selatan
Thailand (
Pattani, dan pantai timur
Sumatera. Kerajaan ini berlangsung selama lebih dari satu abad, dan dalam periode tersebut menyebarkan
Islam ke seluruh
Nusantara.
Melaka, sebagai pelabuhan perdagangan penting, terletak hampir di tengah-tengah rute perdagangan Cina dan India.
Pada 1511, Melaka ditaklukkan oleh
Portugal, yang mendirikan sebuah koloni di sana; maka berakhirlah
Kesultanan Melaka. Tetapi,
Sultan terakhir melarikan diri ke
Kampar,
Riau,
Sumatera dan meninggal di sana. Putera-putera Sultan Melaka terakhir mendirikan dua kesultanan di tempat lain di semenanjung & mdash;
Kesultanan Perak di utara, dan
Kesultanan Johor (mulanya kelanjutan kesultanan
Melaka kuno) di selatan. Setelah jatuhnya Melaka, tiga negara berjuang menguasai
Selat Malaka: Portugis (di Melaka), Kesultanan Johor, dan
Kesultanan Aceh. Konflik ini berlangsung sampai tahun 1641, ketika
Belanda (bersekutu dengan Kesultanan Johor) untuk merebut Melaka.
Mendaratnya Britania
Britania Raya mendirikan koloni pertamanya di Semenanjung Malaya pada 1786, dengan penyewaan pulau
Penang kepada
Perusahaan Hindia Timur Britania oleh Sultan Kedah. Pada 1824, Britania Raya menguasai Melaka setelah ditandatanganinya
Traktat London atau
Perjanjian Britania-Belanda 1824 yang membagi kepemilikan
Nusantara kepada Britania dan Belanda, Malaya untuk Britania, dan
Indonesia untuk Belanda.
[38] Pada 1826, Britania mendirikan
Koloni Mahkota di
Negeri-Negeri Selat, menyatukan kepemilikannya di Malaya:
Penang,
Melaka,
Singapura, dan pulau
Labuan. Penang yang didirikan pada
1786 oleh Kapten
Francis Light sebagai pos komersial dianugerahkan oleh
Sultan Kedah. Negeri-Negeri Selat mulanya diurus di bawah
British East India Company di
Kalkuta, sebelum Penang, dan kemudian Singapura menjadi pusat pengurusan koloni mahkota, hingga 1867, ketika tanggung jawab pengurusan dialihkan kepada
Kantor Kolonial di
London.
Selama abad ke-19, banyak negeri Melayu berupaya untuk mendapatkan bantuan Britania untuk menyelesaikan konflik-konflik internal mereka. Kepentingan komersial pertambangan
timah di negeri-negeri Melayu bagi para saudagar di Negeri-Negeri Selat membuat pemerintah Britania melakukan campur tangan di dalam negeri-negeri penghasil timah di Semenanjung Malaya.
Diplomasi Kapal Meriam Britania ditugaskan demi mewujudkan resolusi perdamaian terhadap kekacauan sipil yang disebabkan oleh bandit Cina dan Melayu. Pada akhirnya
Perjanjian Pangkor 1874 meretas jalan untuk perluasan pengaruh Britania di Malaya. Memasuki abad ke-20, negeri
Pahang,
Selangor,
Perak, dan
Negeri Sembilan, bersama-sama dikenal sebagai
Negeri-negeri Melayu Bersekutu (jangan dirancukan dengan
Federasi Malaya), di bawah kendali
de facto residen Britania diangkat untuk menasihati para penguasa Melayu. Orang Britania menjadi "penasihat" di atas kertas, tetapi sebenarnya, mereka menjalankan pengaruh penting di atas para penguasa Melayu.
Lima negeri lainnya di semenanjung, dikenal sebagai
Negeri-negeri Melayu Bersekutu, tidak diperintah langsung dari London, juga menerima para penasihat Britania di penghujung abad ke-20. Empat dari lima negeri itu:
Perlis,
Kedah,
Kelantan, dan
Terengganu sebelumnya dikuasai
Siam. Negeri yang tidak bersekutu lainnya,
Johor, satu-satunya negeri yang memelihara kemerdekaannya di sebagian besar abad ke-19.
Sultan Abu Bakar dari Johor dan
Ratu Victoria kenalan pribadi, dan mengakui satu sama lain sederajat. Hal ini tidak pernah terjadi hingg 1914 ketika pengganti Sultan Abu Bakar,
Sultan Ibrahim menerima seorang penasihat Britania.
Mengikuti
Invasi Jepang ke Malaya dan pendudukan beruntunnya selama
Perang Dunia II, dukungan rakyat untuk kemerdekaan tumbuh.
[39] Pasca-perang, Britania berencana menyatukan pengelolaan Malaya di bawah koloni mahkota tunggal yang disebut
Uni Malaya didirikan dengan penentangan yang hebat dari
Suku Melayu, yang melawan upaya pelemahan penguasa Melayu dan mengizinkan kewarganegaraan ganda kepada
Tionghoa-Malaysia dan kaum imigran lainnya.
[40] Uni Malaya, didirikan pada 1946 dan terdiri dari semua kepemilikan Britania di Malaya, kecuali Singapura, dibubarkan pada 1948 dan diganti oleh
Federasi Malaya, yang mengembalikan
pemerintahan sendiri para penguasa negeri-negeri Malaya di bawah perlindungan Britania.
Selama masa itu, pemberontakan di bawah kepemimpinan
Partai Komunis Malaya melaksanakan operasi
gerilya yang dirancang untuk mengusir Britania dari Malaya.
Darurat Malaya, begitulah dikenalnya, berlangsung sejak 1948 hingga 1960, dan melibatkan kampanye anti-kekacauan oleh serdadu
Persemakmuran di Malaya. Meskipun kekacauan dengan cepat ditumpas masih saja menyisakan kehadiran serdadu persemakmuran, dengan latar belakang
Perang Dingin.
[41]Melawan latar belakang ini,
kemerdekaan untuk Federasi di dalam Persemakmuran diberikan pada 31 Agustus 1957.
[14]
Setelah kemerdekaan
Mahathir Mohamad adalah pemimpin terdepan yang membuat Malaysia menjadi kekuatan industri utama.
Kemerdekaan
Malaya,
Pulau Pinang dan
Malaka dicapai pada
31 Agustus 1957dengan nama
Federasi Malaya.
[1] Singapura masih berada di bawah kekuasaan Britania Raya pada saat itu karena letaknya yang stategis. Pada
16 September 1963, Federasi Malaya bersama-sama dengan koloni mahkota Britania, yaitu
Sabah (Borneo Utara),
Sarawak, dan
Singapura, membentuk Malaysia. Kesultanan
Brunei, meski mulanya berminat menggabungi Federasi, menarik kembali rencana penyatuan itu karena adanya penentangan dari sebagian penduduk, juga dalih tentang pembayaran royalti minyak dan status Sultan di dalam perencanaan penyatuan.
[42][43]
Tahun-tahun permulaan pembentukan atau kemerdekaan diganggu oleh
konflik dengan Indonesia yang dicetuskan oleh
Soekarno melalui
Dwikora karena ketidak sesuaian dengan laporan Sekretaris Jenderal PBB
[44] [45]menyangkut pelanggaran
Manila Accord dalam pembentukan Malaysia,
[46] Dalam perjalanan federasi ini kemudiaan diikuti dengan keluarnya Singapura pada 1965 karena kembali adanya ketidak sesuaian dengan
Perjanjian Pembentukan Malaysia[2] dengan dipicu oleh politik diskriminasi, dan pertikaian antar-ras di dalam
Insiden 13 Mei pada 1969.
[16][47]Filipina juga membuat pengakuan aktif terhadap Sabah dengan penyelesaian damai
[48]pada periode itu berdasarkan penyerahan sebagian wilayah Kesultanan Brunei, yakni bagian timur-utara kepada
Kesultanan Sulu pada 1704. Pengakuan atas wilayah ini masih dilanjutkan hingga saat ini oleh pihak Filipina.
[49][50][51][52] Setelah Insiden 13 Mei pada 1969,
Kebijakan Ekonomi Baru yang kontroversial—upaya penaikan hasil bagi kue ekonomi
bumiputra ("pribumi", yang menyertakan sebagian besar orang Melayu, tetapi tidak selalu penduduk asli) dibandingkan dengan kelompok suku lainnya—diluncurkan oleh Perdana Menteri
Abdul Razak. Malaysia sejak saat itu memelihara kesetimbangan politik kesukuan yang lunak, dengan sistem pemerintahan yang memadukan pertumbuhan ekonomi dengan kebijakan ekonomi dan politik yang menyokong keikutsertaan yang pantas dari semua ras.
[53]
Di antara tahun 1980-an dan pertengahan 1990-an, Malaysia mengalami pertumbuhan ekonomi yang berarti di bawah kepemimpinan perdana menteri keempat, Dr.
Mahathir Mohamad.
[54] Pada periode ini Malaysia mengalami lompatan dari ekonomi berbasis pertanian ke ekonomi berbasis manufaktur dan industri (terutama bidang komputer dan elektronika rumahan). Pada periode ini juga, bentang darat Malaysia berubah dengan tumbuhnya beraneka mega-projek. Projek paling terkemuka adalah
Menara Kembar Petronas (sempat menjadi gedung tertinggi di dunia), Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur (KLIA),
Jalan Tol Utara-Selatan, Sirkuit F1 Sepang, Multimedia Super Corridor (MSC), bendungan Pembangkit Listrik Tenaga Air Bakun, dan
Putrajaya, pusat pemerintahan persekutuan baru.
Pada penghujung 1990-an, Malaysia diguncang oleh
Krisis finansial Asia 1997, juga tidak stabilnya politik yang disebabkan oleh penahanan Wakil Perdana Menteri Dato' Seri
Anwar Ibrahim.
[55] Terdapat pula tentangan dari kaum
sosialis dan
reformis, sampai kepada upaya pembentukan
negara Islam. Pada 2003, Dr Mahathir, perdana menteri Malaysia yang paling lama menjabat, mundur dan digantikan oleh wakilnya,
Abdullah Ahmad Badawi. Pemerintahan baru mengadvokasikan pandangan moderat negara Islam yang didefinisikan oleh
Islam Hadhari. Pada November 2007, Malaysia digoyang oleh dua unjuk rasa anti-pemerintah. Unjuk rasa Bersih 2007 sejumlah 40.000 orang dilaksanakan di Kuala Lumpur pada 10 November menganjurkan reformasi daerah pemilihan. Itu dipicu oleh dugaan-dugaan korupsi dan ketidaksesuaian di dalam sistem pemilihan di Malaysia yang condong kepada partai politik yang sedang berkuasa,
Barisan Nasional, yang selalu memerintah Malaysia sejak kemerdekaan 1957.
[56] Unjuk rasa lainnya dilakukan pada 25 November di ibukota Malaysia dan dipimpin oleh
HINDRAF. Penggerak unjuk rasa ini,
Hindu Rights Action Force, melakukan protes berkenaan kebijakan yang timpang, mengutamakan Suku Melayu. Jumlah peserta ditaksir antara 5.000 sampai 30.000.
[57] Di kedua-dua kasus itu, pemerintah dan kepolisian berupaya menangani dan mencegah penculikan dari tempat kejadian. Pada 16 Oktober 2008, HINDRAF dilarang karena pemerintah mengecap kumpulan yang tidak berdaftar itu sebagai "ancaman bagi keamanan nasional"
[58] karena berusaha mendapatkan bantuan dan dukungan dari kelompok teroris.
[59],
[60]
Politik dan Pemerintahan
Kekuasaan
legislatur dibagi antara legislatur persekutuan dan legislatur negeri.
Parlemenbikameral terdiri dari
dewan rendah,
Dewan Rakyat (mirip "Dewan Perwakilan Rakyat" di Indonesia) dan
dewan tinggi, Senat atau
Dewan Negara (mirip "Dewan Perwakilan Daerah" di Indonesia).
[63][64][65] 222 anggota Dewan Rakyat dipilih dari daerah pemilihan beranggota-tunggal yang diatur berdasarkan jumlah penduduk untuk masa jabatan terlama 5 tahun. 70 Senator bertugas untuk masa jabatan 3 tahun; 26 di antaranya dipilih oleh 13 majelis negara bagian (masing-masing mengirimkan dua utusan), dua mewakili wilayah persekutuan
Kuala Lumpur, masing-masing satu mewakili wilayah persekutuan
Labuan dan
Putrajaya, dan 40 diangkat oleh raja atas nasihat perdana menteri. Di samping Parlemen di tingkatan persekutuan, masing-masing negara bagian memiliki dewan legislatif unikameral (Dewan Undangan Negeri) yang para anggotanya dipilih dari daerah-daerah pemilihan beranggota-tunggal.
Pemilihan umum parlemen dilakukan paling sedikit lima tahun sekali, dengan pemilihan umum terakhir pada Maret 2008.
[62] Pemilih terdaftar berusia 21 tahun ke atas dapat memberikan suaranya kepada calon anggota Dewan Rakyat dan calon anggota dewan legislatif negara bagian juga, di beberapa negara bagian. Voting tidak diwajibkan.
[66]
Kekuasaan
eksekutif dilaksanakan oleh
kabinet yang dipimpin oleh
perdana menteri;
konstitusi Malaysia menetapkan bahwa perdana menteri haruslah anggota dewan rendah (
Dewan Rakyat), yang direstui Yang di-Pertuan Agong dan mendapat dukungan majoritas di dalam
parlemen.
[67] Kabinet dipilih dari para anggota Dewan Rakyat dan Dewan Negara dan bertanggung jawab kepada badan itu.
[68]; sedangkan kabinet merupakan anggota parlemen yang dipilih dari Dewan Rakyat atau Dewan Negara.
Pemerintah negara bagian dipimpin oleh
Menteri Besar di negeri-negeri Malaya atau
Ketua Menteri di negara-negara yang tidak memelihara monarki lokal, yakni seorang anggota majelis negara bagian dari partai majoritas di dalam Dewan Undangan Negeri. Di tiap-tiap negara bagian yang memelihara monarki lokal, Menteri Besar haruslah seorang
Suku MelayuMuslim, meskipun penguasa ini menjadi subjek kebijaksanaan para penguasa. Kekuasaan politik di Malaysia amat penting untuk memperjuangkan suatu isu dan hak. Oleh karena itu kekuasaan memainkan peranan yang amat penting dalam melakukan perubahan.
Pembagian administratif
Peta pembagian wilayah Malaysia.
Secara administratif, Malaysia memiliki 13 negara bagian (11 di Malaysia Barat dan 2 di Malaysia Timur) dan 3 wilayah persekutuan (semua tiga wilayah persekutuan digabungkan menjadi satu dalam
bendera Malaysia) yang dilambangkan sebagai empat belas jalur dan sudut bintang di
Bendera Malaysia yang dinamakan "Jalur Gemilang":
Malaysia Barat (Semenanjung)
- Johor Darul Takzim
- Kedah Darul Aman
- Kelantan Darul Naim
- Melaka Bandaraya Bersejarah
- Negeri Sembilan Darul Khusus
- Pahang Darul Makmur
- Perak Darul Ridzuan
- Perlis Indera Kayangan
- Pulau Pinang Pulau Mutiara
- Selangor Darul Ehsan
- Terengganu Darul Iman
- Wilayah Persekutuan
- Kuala Lumpur
- Putrajaya
Malaysia Timur
- Sabah Negeri Di Bawah Bayu
- Sarawak Bumi Kenyalang
- Wilayah Persekutuan
- Labuan
Kota-kota Besar
- Kuala Lumpur
- Johor Bahru
- Shah Alam
- Subang Jaya
- Alor Setar
Geografi
Peta Semenanjung Malaysia dan Malaysia Timur
Malaysia terdiri atas dua kawasan utama yang terpisah oleh
Laut Cina Selatan. Keduanya memiliki bentuk muka bumi yang hampir sama, yaitu dari pinggir laut yang landai hingga hutan lebat dan bukit tinggi. Puncak tertinggi di Malaysia (dan juga di Kalimantan) yaitu
Gunung Kinabalu setinggi 4.095,2 meter di
Sabah. Iklim lokal adalah
khatulistiwa dan dicirikan oleh angin
muson barat daya (April hingga Oktober) dan timur laut (Oktober hingga Februari).
Kuala Lumpur adalah ibukota resmi dan kota terbesar di Malaysia.
Putrajaya di pihak lain, dipandang sebagai ibukota administratif pemerintahan persekutuan Malaysia. Meskipun banyak cabang eksekutif dan judikatif pemerintahan persekutuan telah pindah ke sana (untuk menghindari kemacetan yang tumbuh di Kuala Lumpur), tetapi Kuala Lumpur masih dipandang sebagai ibukota legislatif Malaysia karena di sanalah beradanya kompleks gedung
Parlemen Malaysia. Kuala Lumpur juga merupakan pusat perdagangan dan keuangan Malaysia.
Sumber daya alam
Salah satu kebun teh di Malaysia.
Tentang sumber daya hutan, diketahui bahwa usaha penggelondongan dimulai untuk membuat kontribusi berarti bagi
ekonomi Malaysia pada abad ke-19. Kini, ditaksir 59% daratan Malaysia masih berupa hutan. Perluasan industri damar yang cepat, khususnya setelah era 1960-an, telah menghasilkan masalah
erosi di hutan-hutan negara ini. Tetapi, dengan adanya komitmen pemerintah untuk melindungi
lingkungandan sistem
ekologi, sumber daya hutan dikelola pada landasan yang berkelanjutan, dampak ikutannya adalah menurunnya laju penebangan
pohon.
Sebagai tambahan, sejumlah wilayah yang substansial diperlakukan sebagai hutan produksi (
silvikultur) dan upaya penghutanan kembali terhadap lahan hutan sudah dilakukan. Pemerintah Malaysia merencanakan pengayaan tanah seluas 312,30 kilometer persegi dengan
rotan di bawah kondisi hutan alami dan di sela-sela tanaman karet alami sebagai komoditas panen perantara. Untuk terus memperkaya sumber-sumber hutan,
spesies damar yang cepat-tumbuh seperti
meranti tembaga,
merawan dan
sesenduk juga ditanam. Pada saat yang sama, penuaian pohon-pohon berharga tinggi seperti
jatidan pohon lainnya untuk dijadikan
pulp dan
kertas juga dianjurkan.
Karet, pernah menjadi arus utama ekonomi Malaysia, kini digantikan oleh
minyak sawit sebagai
komoditas ekspor utama pertanian Malaysia.
Timah dan
minyak bumi adalah dua sumber daya mineral utama yang menjadi penyokong ekonomi utama Malaysia. Malaysia pernah menjadi penghasil timah terbesar di dunia hingga runtuhnya pasar timah di permulaan tahun 1980-an. Pada abad ke-19 dan ke-20, timah memainkan peran dominan di dalam ekonomi Malaysia. Pada 1972 minyak bumi dan
gas alam mengambil alih timah sebagai komoditas utama sektor pemurnian mineral. Sementara itu, kontribusi timah semakin menurun. Penemuan minyak bumi dan gas alam di
ladang minyak lepas pantai Sabah, Sarawak, dan Terengganu memiliki sumbangan penting bagi ekonomi Malaysia. Mineral lain menurut tingkat kepentingan dan keberartiannya adalah
tembaga,
bauksit,
besi, dan
batu bara bersama-sama dengan mineral industri seperti
tanah liat,
kaolin,
silika,
batu gamping,
barit,
fosfat, dan bebatuan dimensi seperti
granit juga blok dan lempengan marmer. Sejumlah
emas dengan kadar minimalis juga diproduksi.
Pada 2004, seorang menteri di Departemen Perdana Menteri,
Mustapa Mohamed, menyatakan bahwa cadangan
minyak bumi Malaysia berada pada kisaran 4.84 miliar barel, sedangkan cadangan gas alam bertambah menjadi 89 triliun
kaki kubik (2,500 km³). Pada 1 Januari 2007,
Petronas melaporkan bahwa cadangan minyak dan gas di Malaysia berkisar pada ekuivalensi 20.18 miliar barel.
[72]
Pemerintah menaksir bahwa pada
laju produksi terkini, Malaysia akan mampu menghasilkan minyak sampai 18 tahun dan
gas sampai 35 tahun ke muka. Pada 2004, Malaysia menduduki
peringkat ke-24 menurut cadangan minyak dunia dan ke-13 menurut cadangan gas. 56% dari cadangan minyak ada di Semenanjung sedangkan 19% di Malaysia Timur. Tiap-tiap negara bagian memelihara hak untuk menguasai sumber-sumber daya alam di dalam wilayahnya. Tetapi, pemerintah persekutuan menguasai minyak dan gas. Negara bagian yang memiliki minyak dan gas diberi royalti.
Demografi
Penduduk Malaysia terdiri dari berbagai kelompok suku, dengan
Suku Melayu sejumlah 50,4% menjadi ras terbesar dan
bumiputra/suku asli (aborigin) di
Sabah dan
Sarawak sejumlah 11%
[73] keseluruhan penduduk. Menurut definisi konstitusi Malaysia, orang Melayu adalah
Muslim, menggunakan
Bahasa Melayu, yang menjalankan adat dan budaya Melayu. Oleh karena itu, secara teknis, seorang Muslim dari ras manapun yang menjalankan kebiasaan dan budaya Melayu dapat dipandang sebagai Melayu dan memiliki hak yang sama ketika berhadapan dengan hak-hak istimewa Melayu seperti yang dinyatakan di dalam konstitusi. Melebihi separo bagian dari keseluruhan penduduk, bumiputra non-melayu menjadi kelompok dominan di negara bagian Sarawak (30%-nya adalah
Iban), dan mendekati 60% penduduk Sabah (18%-nya adalah
Kadazan-Dusun, dan 17%nya adalah
Bajaus).
[73] Bumiputra non-Melayu itu terbagi atas puluhan kumpulan ras tetapi memiliki budaya umum yang sama. Hingga abad ke-20, kebanyakan dari mereka mengamalkan kepercayaan tradisional tetapi kini telah banyak yang sudah memeluk
Kristen atau
Islam. Masuknya ras lain sedikit banyak mengurangi persentase penduduk pribumi di kedua negara bagian itu. Juga terdapat kelompok
aborigin dengan jumlah sedikit di Semenanjung, mereka biasa disebut
Orang Asli.
23,7% penduduk adalah
Tionghoa-Malaysia, sedangkan
India-Malaysia sebanyak 7,1% penduduk.
[73] Sebagian besar komunitas India adalah
Tamil (85%), tetapi berbagai kelompok lainnya juga ada, termasuk
Malayalam,
Punjab, dan
Gujarat. Sebagian lagi penduduk Malaysia berdarah campuran
Timur Tengah,
Thailand, dan
Indonesia. Keturunan
Eropa dan
Eurasia termasuk Britania yang menetap di Malaysia sejak zaman kolonial, dan komunitas
Kristang yang kuat di
Melaka. Sejumlah kecil orang
Khmer dan
Vietnam menetap di Malaysia sebagai pengungsi
Perang Vietnam.
Sebaran penduduk sangat tidak merata, dengan lebih dari 17 juta penduduk menetap di
Malaysia Barat, sedangkan tidak lebih dari 7 juta menetap di
Malaysia Timur. Karena tumbuhnya industri padat tenaga kerja, Malaysia memiliki 10% sampai 20% pekerja imigran dengan besarnya ketidakpastian jumlah pekerja ilegal, terutama asal
Indonesia. Terdapat sejuta pekerja imigran yang legal dan mungkin orang asing ilegal lainnya. Negara bagian Sabah sendiri memiliki hampir 25% dari 2,7 juta penduduknya terdaftar sebagai pekerja imigran ilegal menurut sensus terakhir. Tetapi, gambaran 25% ini diduga kurang dari setengah gambaran yang diperkirakan oleh lembaga-lembaga swadaya masyarakat.
[74]
Sebagai tambahan, menurut
World Refugee Survey 2008, yang diterbitkan oleh Komisi Pengungsi dan Imigran Amerika Serikat, Malaysia menampung pengungsi dan pencari suaka mendekati angka 155.700. Dari jumlah ini, hampir 70.500 pengungsi dan pencari suaka berasal dari
Filipina, 69.700 dari
Myanmar, dan 21.800 dari
Indonesia.
[75] Komisi Pengungsi dan Imigran Amerika Serikat menamai Malaysia sebagai salah satu dari sepuluh tempat terburuk bagi pengungsi karena adanya praktik diskriminasi negara kepada pengungsi. Petugas Malaysia dilaporkan memulangkan pendatang secara langsung kepada penyelundup manusia pada 2007, dan Malaysia menugaskan RELA, milisi sukarelawan, untuk menegakkan undang-undang imigrasi negara itu.
[75]
Agama
Malaysia adalah masyarakat multi-agama dan
Islam adalah agama resminya. Menurut gambaran Sensus Penduduk dan Perumahan 2000, hampir 60,4 persen penduduk memeluk agama Islam; 19,2 persen
Buddha; 9,1 persen
Kristen; 6,3 persen
Hindu; dan 2,6 persen
Agama Tionghoa tradisional. Sisanya dianggap memeluk agama lain, misalnya
Animisme,
Agama rakyat,
Sikh, dan keyakinan lain; sedangkan 1,1% dilaporkan tidak beragama atau tidak memberikan informasi.
[76][77]
Semua
orang Melayu dipandang Muslim (100%) seperti yang didefinisi pada
Pasal 160 Konstitusi Malaysia.
[78] Statistik tambahan dari Sensus 2000 yang menunjukkan bahwa
Tionghoa-Malaysia sebagian besar memeluk agama Buddha (75,9%), dengan sejumlah signifikan mengikuti ajaran
Tao (10,6%) dan Kristen (9,6%). Sebagian besar orang
India-Malaysia mengikuti Hindu (84,5%), dengan sejumlah kecil mengikuti Kristen (7,7%) dan Muslim (3,8%). Kristen adalah agama dominan bagi komunitas non-Melayu
bumiputra (50,1%) dengan tambahan 36,3% diketahui sebagai Muslim dan 7,3% digolongkan secara resmi sebagai pengikut
agama rakyat.
[77]
Konstitusi Malaysia secara teoretik menjamin
kebebasan beragama. Tambahan lagi, semua non-Muslim yang menikahi
Muslim harus meninggalkan agama mereka dan beralih kepada Islam. Sementara, kaum non-Muslim mengalami berbagai batasan di dalam kegiatan-kegiatan keagamaan mereka, seperti pembangunan sarana ibadah dan perayaan upacara keagamaan di beberapa negara bagian.
[79][80] Muslim dituntut mengikuti keputusan-keputusan Mahkamah
Syariah ketika mereka berkenaan dengan
agama mereka. Jurisdiksi Mahkamah Syariah dibatasi hanya bagi Muslim menyangkut Keyakinan dan Kewajiban sebagai Muslim, termasuk di antaranya
pernikahan,
warisan,
kemurtadan, dan hubungan internal sesama umat. Tidak ada pelanggaran perdata atau pidana berada di bawah jurisdiksi Mahkamah Syariah, yang memiliki hierarki yang sama dengan
Pengadilan Sipil Malaysia. Meskipun menjadi pengadilan tertinggi di negara itu, Pengadilan-Pengadilan Sipil (termasuk Pengadilan Persekutuan, pengadilan tertinggi di Malaysia) pada prinsipnya tidak dapat memberikan putusan lebih tinggi daripada yang dibuat oleh Mahkamah Syariah; dan biasanya mereka segan untuk memimpin kasus-kasus yang melibatkan Islam di dalam wilayah atau pertanyaan atau tantangan terhadap autoritas Mahkamah Syariah. Hal ini menyebabkan masalah-masalah yang cukup mengemuka, khususnya yang melibatkan kasus-kasus perdata di antara Muslim dan non-Muslim, di mana pengadilan sipil telah memerintahkan non-Muslim untuk mencari pertolongan dari Mahkamah Syariah.
Pendidikan
Pendidikan di Malaysia dipantau oleh Kementerian Pendidikan Pemerintah Persekutuan.
[85]
Sebagian besar anak-anak Malaysia mulai bersekolah pada usia tiga sampai enam tahun, di
Taman Kanak-Kanak. Sebagian besar taman kanak-kanak dijalankan pihak swasta, tetapi ada sedikit taman kanak-kanak yang dijalankan pemerintah.
Anak-anak mulai bersekolah dasar pada usia tujuh tahun selama enam tahun ke muka. Terdapat dua jenis utama sekolah dasar yang dijalankan atau berbantuan pemerintah. Sekolah berbahasa asli (
Sekolah Jenis Kebangsaan) menggunakan
bahasa Tionghoa atau
bahasa Tamil sebagai bahasa pengantar. Sebelum melanjutkan ke tahap pendidikan sekunder, siswa-siswi di kelas 6 dipersyaratkan untuk mengikuti Ujian Prestasi Sekolah Dasar (
Ujian Pencapaian Sekolah Rendah, UPSR). Sebuah program yang disebut
Penilaian Tahap Satu, PTS digunakan untuk mengukur kemampuan siswa-siswi yang cerdas, dan memungkinkan mereka naik dari kelas 3 ke kelas 5, meloncati kelas 4.
[86] Tetapi, program ini dihapus pada 2001.
Pendidikan tahap dua di Malaysia dilaksanakan di dalam
Sekolah Menengah Kebangsaan (setara
SMP+
SMA di Indonesia) selama lima tahun. Sekolah Menengah Kebangsaan menggunakan bahasa Malaysia sebagai bahasa pengantar. Khusus mata pelajaran Matematika dan Sains juga bahasa non-Melayu, ini berlaku mulai tahun 2003, dan sebelum itu semua pelajaran non-bahasa diajarkan di dalam bahasa Malaysia. Di akhir
Form Three, yaitu kelas tiga, siswa-siswi diuji di dalam
Penilaian Menengah Rendah, PMR. Di kelas lima pendidikan tahap dua (
Form Five), siswa-siswi mengikuti ujian Ijazah Pendidikan Malaysia (
Sijil Pelajaran Malaysia, SPM), yang setara dengan bekas
British Ordinary pada tahapan 'O'. Sekolah tertua di Malaysia adalah
Penang Free School, juga sekolah tertua di Asia Tenggara.
Juga terdapat 60
Chinese Independent High School di Malaysia, yang sebagian besar di antaranya berbahasa pengantar
bahasa Tionghoa.
Chinese Independent High School dipantau dan distandardisasi oleh
United Chinese School Committees' Association of Malaysia (UCSCAM, lebih lazim disebut di dalam bahasa Tionghoa, Dong Zong 董总), tetapi, tidak seperti sekolah pemerintah, tiap-tiap sekolah independen bebas menentukan keputusan. Belajar di sekolah independen memerlukan waktu 6 tahun untuk tamat, terbagi ke dalam Tahap Junior (3 tahun) dan Tahap Senior (3 tahun). Siswa-siswi akan mengikuti uji standardisasi yang diadakan oleh UCSCAM, yang dikenal sebagai
Unified Examination Certificate (UEC)(Ijazah Pengujian Bersama) di Menengah Junior 3 (setara Penilaian Menengah Rendah) dan Menengah Senior 3 (setara tahap A). Sejumlah sekolah independen mengadakan kelas-kelas berbahasa Malaysia dan berbahasa Inggris selain berbahasa Tionghoa, memungkinkan siswa-siswi mengikuti Penilaian Menengah Rendah dan Sijil Pelajaran Malaysia juga.
Sebelum perkenalan sistem
matrikulasi, siswa-siswi yang hendak memasuki universitas publik harus menyelesaikan 18 bulan tambahan sekolah sekunder di
Form Six (kelas 6) dan mengikuti
Sijil Tinggi Persekolahan Malaysia, STPM; yang setara
British Advanced atau tahap 'A'. Karena perkenalan program matrikulasi sebagai alternatif bagi STPM pada 1999, siswa-siswi yang menamatkan program 12 bulan di perkuliahan matrikulasi (kolej matrikulasi di dalam bahasa Malaysia) dapat mendaftar di universitas lokal. Tetapi, di dalam sistem matrikulasi, hanya 10% dari bangku yang tersedia bagi siswa-siswi non-Bumiputra dan sisanya untuk siswa-siswi Bumiputra.
Terdapat universitas publik seperti
Universitas Malaya,
Universitas Sains Malaysia,
Universitas Putra Malaysia Universitas Teknologi Malaysia,
Universitas Teknologi Mara, dan
Universitas Kebangsaan Malaysia. Universitas swasta juga mendapatkan reputasi yang cukup untuk pendidikan bermutu internasional dan banyak siswa-siswi dari seluruh dunia berminat memasuki universitas-universitas itu. Misalnya
Multimedia University,
Universitas Teknologi Petronas, dan lain-lain. Sebagai tambahan, empat universitas bereputasi internasional telah membuka kampus cabangnya di Malaysia sejak 1998. Sebuah kampus cabang dapat dilihat sebagai ‘kampus lepas pantai’ dari universitas asing, yang memberikan kuliah dan penghargaan yang sama seperti kampus utamanya. Siswa-siswi lokal maupun internasional dapat meraih kualifikasi asing identik ini di Malaysia dengan biaya rendah. Kampus cabang universitas asing di Malaysia adalah:
Monash University Malaysia Campus,
Curtin University of Technology Sarawak Campus,
Swinburne University of Technology Sarawak Campus, dan
University of Nottingham Malaysia Campus.
Siswa-siswi juga memiliki opsi untuk mendaftar di lembaga tersier swasta setelah menamatkan pendidikan sekunder. Sebagian besar lembaga memiliki
pranala pendidikan dengan universitas-universitas seberang lautan semisal di
Amerika Serikat,
Britania Raya, dan
Australia, memungkinkan mahasiswa menghabiskan periode perkuliahannya dengan mendapatkan kualifikasi seberang lautan. Satu contoh adalah
SEGi College yang bermitra dengan
University of Abertay Dundee.
[87] Mahasiswa Malaysia belajar di luar negara seperti di Indonesia, Britania Raya, Amerika Serikat, Australia,
Selandia Baru,
Kanada,
Singapura, Jepang dan negara-negara di Timur-Tengah seperti
Yordania dan
Mesir. Ada juga mahasiswa Malaysia di beberapa universitas di
Korea Selatan,
Jerman,
Perancis,
Republik Rakyat Tiongkok,
Irlandia,
India,
Rusia,
Polandia, dan
Republik Ceko.
Sebagai tambahan untuk Kurikulum Nasional Malaysia, Malaysia memiliki sekolah internasional. Sekolah internasional memberi para siswa kesempatan untuk mempelajari kurikulum dari negara lain. Sekolah-sekolah ini utamanya dibuka karena bertambahnya penduduk ekspatriat di negara ini. Sekolat internasional termasuk:
Sekolah Indonesia (kurikulum Indonesia),
Australian International School, Malaysia (kurikulum Australia),
Alice Smith School (kurikulum Britania),
elc International school (kurikulum Britania),
Garden International School (kurikulum Britania),
Lodge International School(kurikulum Britania),
International School of Kuala Lumpur (kurikulum Amerika dan Sarjana Muda Internasional),
Japanese School of Kuala Lumpur (Kurikulum Jepang),
The Chinese Taipei School,
Kuala Lumpur and The Chinese Taipei School,
Penang (Kurikulum Cina-Taipei),
International School of Penang (Kurikulum Britania dan Sarjana Muda Internasional),
Lycée Français de Kuala Lumpur (Kurikulum Perancis), dan lain-lain.
Kesehatan
Masyarakat Malaysia menempati tingkat kepentingan pada perluasan dan pengembangan
kesehatan, 5% anggaran pembangunan sektor sosial pemerintah adalah untuk kesehatan masyarakat—penaikan lebih dari 47% dari periode sebelumnya. Ini berarti semua kenaikan lebih dari 2 miliar ringgit Malaysia (lebih dari 6,5 triliun rupiah). Dengan menaiknya harapan hidup dan bertambahnya penduduk, pemerintah berkehendak untuk memperbaiki banyak sektor, termasuk perbaikan rumah sakit yang ada, membangun dan melengkapi rumah sakit baru, pertambahan jumlah klinik umum, dan perbaikan pelatihan dan perluasan pelayanan jarak jauh (
telehealth). Bertahun-tahun lalu pemerintah telah memperkuat usaha untuk memutakhirkan sistem dan menggaet lebih banyak investor asing.
Sistem kesehatan Malaysia memerlukan para dokter untuk melaksanakan tugas tiga tahun pelayanan di
rumah sakit umumuntuk meyakinkan sumber daya manusia rumah-rumah sakit itu tetap terjaga. Baru-baru ini dokter-dokter asing juga ditugaskan untuk bekerja di sini. Tetapi masih juga sejumlah kekurangan tenaga medis, khususnya yang berpengalaman
spesialis, hasilnya pelayanan dan perawatan kesehatan tertentu hanya ada di kota-kota besar. Upaya-upaya terbaru untuk menghadirkan banyak fasilitas ke kota-kota lain dihambat oleh kurangnya ahli untuk menjalankan peralatan yang tersedia dari para investor.
Sebagian besar
rumah sakit swasta berada di perkotaan, dan tidak seperti banyak rumah sakit umum, diperlengkapi dengan fasilitas diagnosis dan visualisasi terbaru. RUmah sakit swasta umumnya tidak dilihat sebagai investasi ideal—sedikitnya perlu waktu sepuluh tahun sebelum investor meraih untung. Namun, situasi itu kini berubah dan perusahaan kini melihat wilayah ini lagi, terkhusus memperhatikan kenaikan minat orang asing yang datang ke Malaysia untuk tujuan perawatan kesehatan dan fokus pemerintah terbatu untuk membangun industri
pariwisata kesehatan.
[88]
Kewarganegaraan
Ekonomi
Menara Kembar PETRONAS, simbol Malaysia
Pada abad ke-17, mereka didirikan di beberapa negara bagian. Kemudian, sejak
Britania Raya mulai mengambil alih sebagai administrator
Malaya Britania, pohon
karet dan
kelapa sawitdiperkenalkan untuk tujuan komersial. Di dalam waktu lama, Malaya menjadi penghasil timah, karet, dan minyak sawit terbesar di dunia.
[91] Tiga komoditas ini, beserta bahan mentah lainnya, mengatur tempo ekonomi Malaysia lebih baik sampai abad ke-20.
Sebagai ganti kebergantungan pada Suku Melayu sebagai sumber tenaga kerja, Britania membawa Tionghoa dan orang India untuk bekerja di pertambangan, perkebunan, dan mengisi kekosongan ahli profesional. Kendati banyak dari mereka kembali ke negara asal mereka setelah kontrak dipenuhi, beberapa di antaranya menetap di Malaysia.
Ketika Malaya bergerak ke arah kemerdekaan, pemerintah mulai menerapkan perencanaan ekonomi lima tahunan, dimulai dengan
Rencana Lima Tahun Malaya Pertama pada 1955. Ketika Malaysia didirikan, istilah perencanaan diganti dan dinomori, dimulai dengan
Rencana Malaysia Pertama pada 1965.
Pada 1970-an, Malaysia mulai meniru ekonomi
Empat Macan Asia (Taiwan, Korea Selatan, Hong Kong, dan Singapura) dan berkomitmen kepada transformasi dari ekonomi yang bergantung pada pertambangan dan pertanian ke ekonomi berbasis manufaktur. Dengan investasi Jepang, industri-industri berat mulai dibuka dan beberapa tahun kemudian, ekspor Malaysia menjadi mesin pertumbuhan primer negara ini
[butuh rujukan]. Malaysia secara konsisten menerima lebih dari 7% pertumbuhan
PDB disertai dengan
inflasi yang rendah pada 1980-an dan 1990-an.
[92] Pada dasarnya, pertumbuhan Malaysia bergantung pada ekspor bahan
elektronik seperti
chip komputer dan sebagainya. Akibatnya, Malaysia merasakan tekanan hebat semasa
krisis ekonomi pada tahun 1998 dan kemerosotan dalam sektor
teknologi informasi pada tahun 2001. KDNK pada tahun 2001 hanya meningkat sebanyak 0,3% disebabkan pengurangan 11% dalam bilangan ekspor tetapi paket perangsang fiskal yang besar telah mengurangi dampak tersebut.
Pada periode yang sama, pemerintah berupaya mengurangi angka kemiskinan dengan
Kebijakan Ekonomi Baru Malaysia(NEP) yang kontroversial, setelah
Peristiwa 13 Mei, kerusuhan antar-etnis pada 1969.
[53] Tujuan utamanya adalah menghilangkan keterkaitan ras dengan fungsi ekonomi, dan rencana lima tahun pertama mulai menerapkan NEP sebagai
Rencana Malaysia Kedua. Kejayaan atau kegagalan NEP menjadi bahan perdebatan, kendati secara resmi berakhir pada 1990 dan diganti dengan
Kebijakan Pembangunan Nasional (NDP). Baru-baru ini banyak debat muncul sekali lagi tentang hasil dan relevansi NEP. Sebagian pihak berdalih bahwa NEP jelas-jelas berjaya menciptakan pengusaha dan tenaga profesional Melayu kelas menengah-atas. Kendati beberapa perbaikan di dalam kekuatan ekonomi Melayu secara umum, pemerintah Malaysia memelihara kebijakan diskriminasi yang menguntungkan Suku Melayu di atas suku lain - termasuk pengutamaan penerimaan kerja, pendidikan, beasiswa, perdagangan, akses mendapatkan rumah murah dan tabungan yang dibantu.
[93] Perlakuan khusus ini memicu kecemburuan dan kebencian di antara non-Melayu dan Melayu.
Penguasaan Tionghoa terhadap sektor ekonomi negara yang dimiliki pihak lokal telah banyak diserahkan demi menguntungkan Bumiputra/Melayu di banyak industri strategis/penting seperti distribusi turunan minyak bumi, transportasi, pertanian, dan lain-lain. Sebagian besar profesional per kapita masih didominasi orang India-Malaysia.
Ledakan ekonomi yang cepat memicu macam-macam masalah pemasokan. Sedikitnya tenaga kerja segera dipenuhi dengan mengalirnya jutaan pekerja imigran, banyak di antaranya ilegal.
PLC yang kaya akan modal tunai dan konsorsium bank-bank segera menguntungkan pertambahan dan mencepatnya pemulaian pembangunan projek-projek infrastruktur besar. Ini berakhir ketika
krisis finansial Asia 1997 melanda pada musim gugur 1997, menghantarkan kejutan besar bagi ekonomi Malaysia.
Seperti negara lain yang dipengaruhi krisis, terjadi penjualan singkat spekulatif mata uang Malaysia,
ringgit.
Penanaman modal asing jatuh pada tingkatan yang berbahaya, karena modal menguap ke luar negara, nilai ringgit jatuh dari MYR 2,50 per USD ke, MYR 4,80 per USD. Indeks komposit
Bursa Malaysia terjungkal dari hampir 1.300 poin ke kisaran 400 poin dalam hitungan pekan. Setelah penangkapan kontroversial menteri keuangan
Anwar Ibrahim, sebuah Dewan Aksi Ekonomi Nasional dibentuk untuk mengantisipasi krisis moneter.
Bank Negara Malaysia menentukan
pengendalian modal dan
mematok nilai tukar ringgit Malaysia pada 3,80 terhadap dolar Amerika Serikat. Bagaimanapun, Malaysia menolak paket bantuan ekonomi dari
Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia, tindakan yang mengejutkan analis asing.
Pada Maret, 2005,
United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) menerbitkan sebuah makalah tentang sumber-sumber dan langkah pemulihan Malaysia, ditulis oleh Jomo K.S. dari departemen ekonomi terapan,
Universitas Malaya,
Kuala Lumpur. Makalah itu menyimpulkan bahwa kontrol yang ditentukan pemerintah Malaysia tidaklah memperparah tidak pula membantu pemulihan. Faktor terbesar adalah menaiknya jumlah ekspor komponen elektronik, yang disebabkan oleh menaiknya permintaan komponen di Amerika Serikat, yang disebabkan oleh kekhawatiran dampak kedatangan tahun 2000 (
Y2K) pada komputer dan perangkat digital lain yang lebih tua.
Tetapi, pasca-memudarnya Y2K pada 2001 tidak memengaruhi Malaysia seperti banyak negara lain. Ini menjadi bukti yang lebih jelas bahwa ada sebab-sebab dan dampak-dampak lain yang mungkin lebih bersesuaian untuk pemulihan. Satu kemungkinan adalah bahwa para spekulan mata uang mengalami kebangkrutan keuangan setelah jatuh di dalam aksi serang mereka terhadap
dolar Hong Kong pada Agustus 1998 dan setelah rubel Rusia tumbang. (Lihat
George Soros)
Tanpa memperhatikan sebab dan akibat klaim, peremajaan ekonomi juga bergulir dengan defisit anggaran dan belanja pemerintah besar-besaran pada tahun-tahun setelah krisis. Kemudian, Malaysia menikmati pemulihan ekonomi lebih cepat dibandingkan dengan jiran-jirannya. Bagaimanapun, di banyak cara negara ini belum mengalami kepulihan pada tingkatan pra-krisis.
Sementara langkah pembangunan kini tidak secepat dulu, tetapi terasa lebih stabil. Kendati kontrol dan penjagaan ekonomi bukan menjadi alasan utama pemulihan, tidak ada keraguan bahwa sektor perbankan menjadi lebih kenyal terhadap serangan luar negara. Akun saat ini berada di surplus struktural, memberikan bantalan bagi pengambangan modal. Harga-harga aset kini, fraksi dari ketinggian pra-krisis mereka.
Malaysia mempunyai sejumlah elemen makroekonomi yang stabil (di mana tingkat
inflasi dan tingkat
pengangguran tetap di bawah 3%), simpanan pertukaran uang asing yang sehat, dan utang luar negeri yang rendah. Ini memungkinkan Malaysia untuk tidak mengalami krisis yang sama seperti
Krisis finansial Asia pada tahun 1997. Walau bagaimanapun, prospek jangka panjang kelihatan kurang baik disebabkan kurangnya perubahan dalam sektor
badan hukum terutama sektor yang berurusan dengan utang korporat yang tinggi dan kompetitif.
Nilai tukar yang dipatok dibuka kembali pada Juli 2005 untuk
nilai tukar mengambang yang terawasi setelah satu jam pemberlakuan yang sama oleh Cina.
[94] Pada pekan yang sama, ringgit menguat satu persen dibandingkan mata uang utama lainnya dan diharapkan akan mengalami apresiasi lebih jauh. Tetapi pada Desember 2005, harapan apresiasi lebih jauh menjadi bisu karena
aliran modal melampaui USD 10 miliar.
[95]
Pada September 2005, Howard J. Davies, direktur
London School of Economics, di dalam sebuah pertemuan di
Kuala Lumpur, memperingatkan para pejabat Malaysia bahwa jika mereka ingin pasar modal fleksibel kembali, mereka harus mencabut larangan penjualan singkat. Pada Maret 2006, Malaysia mencabut larangan penjualan singkat.
[96] Kini, Malaysia dipandang sebagai
negara industri baru.
[19][20][97]
Infrastruktur
- Lihat juga: Bangunan dan struktur di Kuala Lumpur dan Bangunan dan Struktur di Putrajaya
Malaysia memiliki jalan-jalan besar yang menghubungkan semua kota besar di pesisir barat Semenanjung Malaysia. Pada 2006, panjang keseluruhan
Sistem Jalur Cepat Malaysia adalah 1.471,6 kilometer. Jejaring itu menghubungkan semua kota besar dan sekitarnya:
Klang Valley,
Johor Bahru, dan
Penang satu sama lain. Jalur motor utama (E1 dan E2, E1 adalah bagian Utara Kuala Lumpur, sedangkan E2 adalah bagian selatan), terentang dari ujung utara dan selatan Semenanjung Malaysia, masing-masing di Bukit Kayu Hitam dan Johor Bahru. Jalur itu bagian dari
Jaringan Jalur Cepat Asia, yang juga menghubungkan Thailand dan Singapura.
Jalan di Malaysia Timur dan pesisir timur Semenanjung Malaysia relatif kurang terbangun. Semua itu berupa jalan yang sangat berkelok-kelok melewati pegunungan dan belum dilapisi aspal, jalan berkerikil. Akibatnya, sungai masih menjadi jalur transportasi penting, di samping
pesawat udara sebagai modus utama atau alternatif transportasi bagi penduduk pedalaman.
Jasa kereta api di Malaysia Barat dioperasikan oleh
Keretapi Tanah Melayu dan memiliki rel cukup banyak yang menghubungkan semua kota besar dan kota kecil di semenanjung, yang juga melebar hingga
Singapura. Juga ada rel pendek di Sabah yang dioperasikan oleh
Sabah State Railway yang utamanya mengangkut komoditas.
Jasa telekomunikasi antarkota disediakan di Malaysia Barat terutama oleh riley radio gelombang pendek. Telekomunikasi internasional disediakan melalui kabel bawah laut dan satelit. Salah satu perusahaan telekomunikasi terpenting dan terbesar di Malaysia adalah
Telekom Malaysia (TM), yang menyediakan produk-produk dan pelayanan dari sambungan tetap, sambungan bergerak, juga jasa akses Internet
dial-up dan
broadband. TM memiliki semi-monopoli jasa sambungan telepon tetap di negara ini.
Pada Desember 2004, Menteri Energi, Air, dan Komunikasi
Lim Keng Yaik melaporkan bahwa hanya 0,85% atau 218.004 orang di Malaysia menggunakan jasa
broadband. Tetapi, angka ini didasarkan pada banyaknya pelanggan, sedangkan satuan persentase rumah tangga mencerminkan situasi lebih akurat. Ini menggambarkan kenaikan 0,45% di tiga triwulan. Dia juga melaporkan bahwa pemerintah menargetkan penggunaan 5% pada 2006 dan berlipat dua menjadi 10% pada 2008. Lim Keng Yaik mendorong perusahaan-perusahaan telekomunikasi lokal dan penyedia jasa untuk membuka mil terakhir dan harga lebih murah agar menguntungkan pengguna.
Budaya
Budaya Malaysia merujuk kepada kebudayaan semua masyarakat majemuk yang terdapat di Malaysia dan
berbagai suku di sana, seperti:
- Kebudayaan Melayu
- Kebudayaan Tionghoa
- Kebudayaan India
- Kebudayaan Kadazan-Dusun
- Kebudayaan Dayak, Iban, Kayan, Kenyah, Murut, Lun Bawang, Kelabit, danBidayuh.
Malaysia adalah masyarakat multi-suku, multi-budaya, dan multi-bahasa. Penduduk pada Februari 2007 adalah 26,6 juta terdiri dari 62% Bumiputera (termasuk Melayu), 24% Tionghoa, 8% India, dengan sedikit minoritas dan suku asli (Departemen Statistik Malaysia). Tegangan kesukuan terjadi tahun 2008.
[98]
Suku Melayu, kelompok terbesar, didefinisi sebagai Muslim di dalam
Konstitusi Malaysia. Suku Melayu memainkan peran dominan secara politis dan digolongkan sebagai salah satu
bumiputra. Bahasa aslinya adalah
Bahasa Melayu, dan dijadikan bahasa nasional Malaysia.
[26]
Di masa silam, Suku Melayu menulis di dalam bahasa
Sanskerta atau menggunakan alfabet berbasis bahasa Sanskerta
[butuh rujukan]. Setelah abad ke-15, tulisan
Jawi(berbasis bahasa Arab) menjadi popular.
[butuh rujukan] Tidak lama kemudian, tulisan
romawi mengambil alih peran Sanskerta dan Jawi sebagai tulisan dominan. Ini umumnya dikarenakan pengaruh sistem pendidikan kolonial, yang mengajari anak-anak tulisan romawi daripada tulisan Arab.
[butuh rujukan]
Suku asli non-Melayu terbesar adalah
Iban dari Sarawak, yang jumlahnya melebihi 600.000 jiwa. Beberapa Suku Iban masih menetap di perkampungan hutan tradisional di dalam
rumah panjang di sepanjang Sungai Rajang dan Lupar dan daerah aliran mereka, kendati banyak dari Suku Iban pindah ke kota. Suku
Bidayuh, berjumlah kira-kira 170.000 jiwa, berpusat di barat daya Sarawak. Suku asli terbesar di Sabah adalah
Kadazan. Mereka umumnya petani yang menganut
Kristen. 140.000
Orang Asli, atau aborigin, terdiri dari sejumlah komunitas suku yang berbeda-beda yang menetap di Malaysia Barat. Biasanya menjadi pemburu, peladang berpindah, dan petani, banyak dari mereka kemudian menetap dan sebagiannya berbaur ke dalam Malaysia modern.
Kaum Tionghoa di Malaysia umumnya menganut
Buddha (dari sekte
Mahayana) atau juga menganut
Tao. Tionghoa di Malaysia mampu berbicara di dalam beberapa dialek bahasa Tionghoa, termasuk
Mandarin,
Hokkien,
Kanton,
Hakka, dan
Teochew. Majoritas Tionghoa di Malaysia, terkhusus mereka dari kota-kota besar semisal Kuala Lumpur, Petaling Jaya, dan Penang mampu berbahasa Inggris pula. Terdapat pula sejumlah Tionghoa yang semakin bertambah generasi Tionghoa baru yang memandang bahasa Inggris sebagai bahasa ibu mereka. Tionghoa di Malaysia berdasarkan sejarah telah menjadi dominan di dalam komunitas perdagangan Malaysia.
Penang
Rojak in Malaysia.
Suku India-Malaysia utamanya
Tamil Hindu dari India selatan yang bahasa aslinya adalah bahasa Tamil, juga ada komunitas India yang berbahasa
Telugu,
Malayalam, dan
Hindi, menetap terutama di kota-kota besar di pesisir barat semenanjung. Banyak kalangan India menengah-atas di Malaysia juga berbahasa Inggris sebagai bahasa ibu. Sejumlah komunitas Tamil Muslim dengan 200.000 jiwa juga tumbuh sebagai kelompok sub-budaya yang mandiri. Juga terdapat komunitas Tamil Kristen di kota-kota besar. Juga ada komunitas
Sikh di Malaysia melebihi 83.000 jiwa. Sebagian besar India-Malaysia mulanya bermigrasi dari
Indiasebagai
pedagang,
guru, atau tenaga ahli lainnya. Sejumlah besar juga bagian dari kaum migran paksaan dari India oleh pihak Britania semasa zaman kolonial untuk bekerja di industri penanaman.
[99][100]
Orang
Eurasia, Kamboja, Vietnam, Thai, Minangkabau, Bugis, Jawa, Banjar, Aceh, dan suku-suku asli ikut memperkaya keanekaan penduduk Malaysia. Sejumlah kecil orang Eurasia, campuran Portugis dan Melayu, berbahasa kreol berbasis-
bahasa Portugis, disebut
bahasa Kristang. Juga terdapat orang Eurasia campuran Filipino dan Spanyol, terutama di
Sabah. Diturunkan dari kaum imigran dari
Filipina, beberapa di antaranya berbahasa
Chavacano, satu-satunya bahasa kreol berbasis-
bahasa Spanyol di
Asia. Orang
Kamboja dan Vietnam terutama pemeluk Buddha (Kamboja: sekte
Theravada, Vietnamese: sekte
Mahayana). Orang Thai-Malaysia adalah kelompok besar di negara-negara bagian Perlis, Kedah, Penang, Perak, Kelantan, dan Terengganu. Di samping berbahasa Thai, sebagian besar mereka menganut
Buddha, merayakan Songkran (festival air) dan dapat berbahasa Hokkien tetapi sebagian dari mereka adalah Muslim dan berbahasa Melayu dialek Kelantan. Orang Bugis dan Jawa menjadi bagian penduduk di
Johor. Sebagai tambahan, ada juga banyak orang asing dan
ekspatriat yang menjadikan Malaysia sebagai rumah kedua mereka, juga berkontribusi menjadi penduduk Malaysia.
Tionghoa dan Islam sangat memengaruhi musik tradisional Malaysia. Musik itu terutama didasarkan pada gendang (drum), tetapi melibatkan alat tabuh lain (beberapa di antaranya bercangkang);
rebab, alat berdawai sejenis
biola;
serunai, alat tiup sejenis
oboe dengan dua
buluh;
suling, dan
trompet. Negara ini memiliki tradisi kuat di dalam hal
tari dan sendratari, beberapa berasal dari Thai, India, dan Portugis. Baru-baru ini,
dikir barat mulai memasyarakat, dan pemerintah mulai mempromosikannya sebagai ikon budaya nasional.
[101] Bentuk artistik lainnya juga dipengaruhi oleh tetangganya,
Indonesia, termasuk
wayang kulit (teater boneka berbayangan),
pencak silat (seni beladiri), dan kerajinan seperti
batik, anyam-tenun, termasuk pakaian upacara
pua kumbu, dan perak dan seni ukir kuningan.
Hari libur
Orang Malaysia mengenali sejumlah hari libur dan perayaan tahunan. Beberapa hari libur diumumkan diberlakukan pemerintah persekutuan dan beberapa lainnya diberlakukan oleh pemerintah negara bagian. Perayaan lainnya dibiasakan oleh kelompok suku atau agama tertentu, namun tidak dianggap hari libur.
Hari libur yang paling dirayakan adalah "
Hari Merdeka" pada 31 Agustus untuk memperingati kemerdekaan
Federasi Malayapada 1957, sedangkan
Hari Malaysia hanya dirayakan di negara bagian
Sabah pada 16 September untuk memperingati pembentukan Malaysia pada 1963. Hari Merdeka, juga
Hari Buruh (1 May), hari lahir raja (Sabtu awal bulan Juni) dan beberapa perayaan lain adalah hari libur yang ditetapkan pemerintah persekutuan.
Muslim di Malaysia merayakan hari raya Islam. Hari raya terbesar adalah,
Idul Fitri. Hari raya ini dirayakan oleh Muslim sedunia menandai akhir
Ramadan, bulannya puasa bagi Muslim. Ciri bulan baru menandakan berakhirnya Ramadan, berakhirnya masa puasa. Sebagai tambahan untuk Idul Fitri, Muslim Malaysia juga merayakan
Idul Adha,
Tahun Baru Islam, dan
Maulid Nabi (hari lahir Nabi Muhammad menurut tarikh Hijriah).
Sebagian besar orang India di Malaysia adalah
Hindu dan mereka merayakan
Dipawali, festival cahaya, sedangkan
Thaipusam dirayakan para peziarah dari pelosok negara berkumpul di
Batu Caves. Terpisah dari Hindu, penganut
Sikhmerayakan
Vaisakhi, Tahun Baru Sikh.
Pariwisata
Berikut merupakan sebagian objek wisata populer di Malaysia.
Gunung
- Bukit Bendera, Pulau Pinang
- Cameron Highlands, Pahang
- Genting Highlands, Pahang
- Gunung Jerai, Kedah
- Gunung Kinabalu, Sabah
- Gunung Ledang, Johor
- Gunung Tahan, Pahang
Sungai
- Air terjun Lata Kinjang, Perak
- Air terjun Kota Tinggi, Johor
- Air terjun Telaga Tujuh, Kedah
- Jeram Toi, Negeri Sembilan
Pantai
- Batu Ferringghi, Pinang
- Pantai Cahaya Bulan, Kelantan
- Pantai Cherating, Pahang
- Pantai Desaru, Johor
- Pantai Merdeka, Kedah
- Pantai Morib, Selangor
- Pantai Tanjung Aru, Sabah
- Pantai Teluk Batik, Perak
- Port Dickson, Negeri Sembilan
- Rantau Abang, Terengganu
- Teluk Danga, Johor
Pulau
- Pulau Kapas, Terengganu
- Pulau Langkawi, Kedah
- Pulau Pangkor, Perak
- Pulau Payar, Kedah
- Pulau Pemanggil, Johor
- Pulau Perhentian, Terengganu
- Pulau Redang, Terengganu
- Pulau Sibu, Johor
- Pulau Sipadan, Sabah
- Pulau Tioman, Pahang
Lainnya
KLCC (Kuala Lumpur City Centre)
- A Famosa, Melaka
- Batu Caves, Selangor
- Danau Kenyir, Terengganu
- Gedung Sultan Abdul Samad, Kuala Lumpur
- Masjid Jamek, Kuala Lumpur
- Masjid Negara, Kuala Lumpur
- Menara Kembar Petronas, Kuala Lumpur
- Menara Kuala Lumpur, Kuala Lumpur
- Sumur Hang Tuah, Melaka
- Taman Negara Malaysia, Pahang, Kelantan dan Terengganu
- Taman Negara Niah, Sarawak
- Zoo Negara, Kuala Lumpur
Tokoh utama di Malaysia
- Dato' Onn Jaafar
- Tunku Abdul Rahman
- Tun Abdul Razak
- Tun Hussein Onn
- Tun Mahathir bin Mohamad
- Tun Abdullah bin Haji Ahmad Badawi
Organisasi