A. Pengertian Negara Maju dan Negara Berkembang
Dalam konteks ekonomi
internasional, dikenal dengan istilah “negara maju” dan “negara berkembang”.
Kedua istilah tersebut merupakan penggolongan negara-negara di dunia berdasarkan
kesejahteraan atau kualitas hidup rakyatnya. Negara maju adalah negara yang
rakyatnya memiliki kesejahteraan atau kualitas hidup yang tinggi. Sedangkan
negara berkembang adalah negara yang rakyatnya memiliki tingkat kesejahteraan
atau kualitas hidup taraf sedang atau dalam perkembangan. Negara yang
digolongkan sebagai negara maju terdapat di benua Eropa terutama kawasan Eropa
Barat serta Amerika (Utara) Misalnya Belanda, Perancis, Inggris, Amerika
Serikat, dan lain-lain. Sedangkan yang digolongkan negara berkembang terdapat
di Benua Asia, Afrika, dan Amerika Selatan (Latin). Di kawasan Asia terdapat
beberapa negara maju seperti Jepang, Australia, Korea Selatan dan Selandia
Baru. Tolok ukur atau indikator dalam penggolongan negara sebagai negara maju
atau negara berkembang sebagai berikut.
1. Pendapatan Perkapita
Pendapatan perkapita merupakan indikator
terpenting dalam mengukur tingkat kesejahteraan rakyat suatu negara. Sebuah
negara dikatakan makmur apabila rakyatnya memiliki pendapatan perkapita yang
tinggi. Namun demikian, tingginya pendapatan perkapita bukan penentu kemakmuran
suatu negara. Meskipun negara itu pendapatan perkapitanya tinggi, namun jika
terjadi perang saudara di dalam negara tersebut, maka tidak dapat disebut
sebagai negara makmur/sejahtera. Karena dengan adanya peperangan banyak
menimbulkan kematian, penderitaan, dan rasa tidak aman.
2. Jumlah Penduduk
Miskin
Tingkat kesejahteraan rakyat suatu negara dapat
dilihat dari angka kemiskinan. Suatu negara dikatakan makmur/sejahtera apabila
rakyatnya yang hidup miskin berjumlah sedikit saja.
3. Tingkat Pengangguran
Salah satu ciri yang membedakan antara negara
maju dan negara berkembang adalah tingkat pengangguran. Di negara maju umumnya
tingkat penganggurannya rendah. Sebaliknya di negara berkembang biasanya
tingkat penganggurannya tinggi.
4. Angka Kematian Bayi dan Ibu
Melahirkan
Salah satu ciri yang membedakan antara negara
maju dan negara berkembang adalah angka kematian bayi dan ibu melahirkan. Di
negara maju umumnya angka kematian bayi dan ibu melahirkan rendah. Hal ini
disebabkan penduduk mampu membeli makanan yang bergizi, mampu membeli pelayanan
kesehatan dan obatobatan yang memadai. Sebaliknya di negara berkembang angka
kematian bayi dan ibu melahirkan relatif tinggi. Hal ini disebabkan penduduk
tidak mampu membeli makanan yang bergizi, tidak mampu membeli pelayanan
kesehatan dan obat-obatan yang memadai, karena pendapatannya rendah.
5. Angka Melek Huruf
Angka melek huruf menunjukkan jumlah penduduk
yang dapat membaca dan menulis. Suatu negara dikatakan maju apabila angka melek
hurufnya tinggi atau angka buta hurufnya rendah.
Selain 5 indikator tersebut di atas, masih
terdapat beberapa indikator untuk membedakan negara maju dan negara berkembang.
Indikator tersebut adalah: tingkat pendidikan, usia harapan hidup, pengeluaran
untuk kesehatan dan lain-lain.
B. Ciri-Ciri Negara Maju
dan Berkembang
Negara dapat dikategorikan menjadi negara maju
atau berkembang. Dasar pembedanya antara lain adalah pendapatan rata-rata
nasional dan penguasaan teknologi. Ciri-ciri negara maju antara lain sebagai
berikut:
1. Pertanian termasuk peternakan dan perikanan untuk industrialisasi, dijual,
diekspor.
2. Aktivitas perekonomian menggunakan sarana dan prasarana modern.
3. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menunjang industrialisasi
secara cepat.
4. Pendapatan rata-rata penduduk tinggi.
5. Pendidikan dan keterampilan penduduk cukup tinggi.
6. Sifat kemandirian masyarakatnya tinggi.
7. Tidak tergantung pada alam.
8. Tingkat pertumbuhan penduduk rendah
9. Angka harapan hidup tinggi.
10. Intensitas mobilitas tinggi.
Ciri-ciri negara berkembang antara lain sebagi berikut:
1. Pertanian termasuk peternakan dan perikanan hanya untuk memenuhi
kebutuhan sendiri dan keluarga.
2. Pada umumnya aktivitas masyarakat menggunakan sarana dan prasarana
tradisional.
3. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdasarkan pengalaman dan
lamban.
4. Pendapatan relatif rendah.
5. Pendidikan penduduknya rata-rata rendah.
6. Sifat penduduk kurang mandiri.
7. Sangat tergantung pada alam.
8. Tingkat pertumbuhan penduduk tinggi
9. Angka harapan hidup rendah.
10. Intensitas mobilitas rendah.
C Beberapa Negara Maju
dan Negara Berkembang
Untuk melihat tingkat kemakmuran suatu negara,
dapat dilihat dari aspek kependudukan dan ekonomi negara tersebut. Antara
negara maju dan negara berkembang terdapat keadaan yang bertolak belakang pada
aspek kependudukan dan aspek ekonomi. Bandingkan data-data kependudukan dan
ekonomi antara negara maju dan negara berkembang di bawah ini!
1. Negara Maju
2. Negara Berkembang
Dari data-data di atas dapat kita
bandingkan antara keadaan kependudukan dan ekonomi negara maju dan negara
berkembang. Misalnya pertumbuhan penduduk Belanda 0,3 % per tahun,
sedangkan India 1,4 % per tahun. Angka Harapan hidup di Belanda 78,7
tahun, sedangkan di India 63,5 tahun. Angka kelahiran di Belanda 1,7, sedangkan
di India 2,9. Angka kematian bayi di Belanda 4,8, sedangkan di India 61,6.
Pendapatan per kapita di Belanda 36. 620 US$, sedangkan di India 720 US$. Dari
data-data tersebut dapat disimpulkan bahwa kualitas hidup penduduk di negara
maju seperti Belanda jauh lebih baik daripada kualitas hidup di negara
berkembang seperti India. Negara maju memiliki pendapatan perkapita relativ
lebih tinggi daripada negara berkembang. Implikasi dari pendapatan perkapita
yang tinggi adalah kemampuan untuk membeli bahan makanan yang lebih bergizi dan
memadai. Selain itu kemampuan membeli pelayanan kesehatan, obat-obatan
pelayanan pendidikan juga lebih baik daripada yang pendapatan perkapitanya
rendah.
NEGARA MAJU
Negara maju adalah sebutan untuk negara yang menikmati
standar hidup yang relatif tinggi melalui teknologi tinggi dan ekonomi yang
merata. Kebanyakan negara dengan GDP per kapita tinggi dianggap negara
berkembang. Namun beberapa negara telah mencapai GDP tinggi melalui eksploitasi
sumber daya alam (seperti Nauru melalui pengambilan phosphorus) tanpa
mengembangkan industri yang beragam dan ekonomi berdasarkan jasa tidak dianggap
memiliki status 'maju'.
Pengamat dan teoritis melihat alasan
yang berbeda mengapa beberapa negara (dan lainnya tidak) menikmati perkembangan
ekonomi yang tinggi. Banyak alasan menyatakan perkembangan ekonomi membutuhkan
kombinasi perwakilan pemerintah (atau demokrasi), sebuah model ekonomi pasar
bebas, dan sedikitnya atau ketiadaan korupsi. Beberapa memandang negara kaya
menjadi kaya karena eksploitasi dari negara miskin di masa lalu, melalui
imperialisme dan kolonialisme, atau di masa sekarang, melalui proses
globalisasi.
Beberapa negara maju Organisasi
seperti Bank Dunia, IMF dan CIA, biasanya setuju bahwa sekelompok negara maju
termasuk :
Austria
|
Jerman
|
Belanda
|
Belgia
|
Yunani
|
Portugal
|
Denmark
|
Irlandia
|
Spanyol
|
Finlandia
|
Italia
|
Swedia
|
Prancis
|
Luxemburg
|
Inggris
|
Andorra
|
Norwegia
|
Islandia
|
San Marino
|
Liechtenstein
|
Swiss
|
Monako
|
Vatikan
|
Australia
|
Jepang
|
Kanada
|
Selandia
Baru
|
Korea
Selatan
|
Singapura
|
Hong Kong
|
Taiwan
|
Israel
|
Amerika
Serikat
|
'
Contoh Profil Singkat Negara Maju
dan Negara Berkembang
Sebagai tambahan informasi bagi
kalian, berikut akan disajikan beberapa contoh profil singkat tentang negara
maju dan negara berkembang. Perhatikan profil singkat negara - negara berikut
dengan seksama!
Contoh Profil Negara Maju:
1.JEPANG
|
Add caption |
Jepang merupakan negara kepulauan
yang terletak di kawasan Asia Timur, tepatnya di sebelah Timur daratan
Semenanjung Korea. Secara astronomis, Jepang berada antara 30°LU - 46°LU dan
128°BT - 179°BT. Luas negara ini sekitar 377.837 km² dengan jumlah penduduk
mencapai 127.333.000 jiwa. Berdasarkan kedua indikator tersebut, rata-rata
kepadatan penduduk Jepang sekitar 323 jiwa/ km². Sebagai negara kepulauan,
Jepang memiliki beberapa pulau besar sebagai pulau utama, yaitu Honshu (pulau terluas
sekaligus letak ibukota Jepang, Tokyo), Hokkaido, Kyushu, dan Shikoku. Selain
itu, terdapat lebih dari 3.000 pulau kecil yang mengelilinginya. Di bidang
perekonomian, Jepang banyak memegang peran penting, pendapatan perkapitanya
yang tinggi (mencapai 31.410 US dollar) serta kestabilan mata uangnya
mengantarkan Jepang sebagai salah satu negara maju di kawasan Asia. Di
percaturan dunia, Jepang, Singapura, dan Korea Selatan mendapat julukan “Macan
Asia” karena kemampuan negara - negara tersebut dalam memperkukuh pengaruh
perekonomiannya di kawasan Asia.
Berikut ini beberapa bentuk kemajuan Jepang di
berbagai bidang :
Kemajuan Di Bidang Pertanian
Daratan Jepang banyak terdapat gunung dan pegunungan,
sehingga topografinya relatif kasar. Kondisi ini menyebabkan Jepang memiliki
luas wilayah pertanian yang tidak begitu luas, yaitu hanya ± 16% dari seluruh
wilayah daratannya. Akan tetapi, meskipun luas wilayah pertaniannya relatif
sempit, Jepang ternyata mampu menghasilkan produk pertanian yang berkualitas.
Hal ini dipengaruhi oleh kesuburan tanah dan kemampuan sumber daya manusia
dalam mengolah dan berinovasi di bidang pertanian, terutama dalam pemanfaatan
teknologi dalam menciptakan varietas - varietas baru unggulan, pupuk, alat -
alat pertanian dan obat - obatan. Hasil - hasil pertanian Jepang antara lain
padi, kentang, jagung, sayur - sayuran, teh, jeruk, dan apel.
Kemajuan Di Bidang Perikanan dan Peternakan
Ikan merupakan bahan makanan kegemaran mayoritas
penduduk Jepang. Oleh karena itulah pemenuhan akan konsumsi ikan (terutama ikan
laut) di Jepang sangat tinggi. Hal ini didukung oleh adanya pertemuan arus
hangat dan arus dingin (Kurosyiwo dan Oyasyiwo) di perairan Jepang yang kaya
akan ikan. Hasil - hasil perikanan Jepang meliputi ikan salmon, makarel, tuna,
hiu, haring, dan paus. Kesemuanya itu sebagian dikonsumsi langsung dan sebagian
lagi diolah sebagai makanan kaleng. Adapun peternakan yang banyak berkembang di
Jepang adalah peternakan babi, ayam, dan sapi.
Kemajuan Di Bidang Industri
Jepang merupakan negara industri besar. Bahkan saat
ini Jepang menduduki peringkat kedua setelah Amerika Serikat sebagai negara
industri besar di dunia. Produk industri Jepang telah tersebar ke berbagai
pelosok dunia. Produk - produk tersebut meliputi produk permainan, barang
elektronik, mobil/otomotif, obat - obatan/bahan kimia, tekstil, bahan makanan
olahan, semen, kertas dan barang cetakan, kamera, dan alat transportasi.
Bahkan, saat ini hasil industri otomotif Jepang merupakan hasil industri
otomotif terbesar dunia. Hasil pembangunan negara Jepang di bidang industri ini
sangat luar biasa, mengingat Jepang miskin sumber bahan mineral, sehingga
sebagian besar bahan baku industri tersebut diimpor dari negara lain, termasuk
dari Indonesia.
- Tokyo,
merupakan ibukota Jepang, sekaligus sebagai pusat pemerintahan,
perdagangan, dan pendidikan bertaraf internasional.
- Osaka,
merupakan kota terbesar kedua Jepang, sekaligus sebagai pusat industri
tekstil.
- Nagoya,
merupakan pusat industri pesawat terbang, otomotif, lokomotif, dan
industri besar lainnya. Keberadaan kota ini oleh orang Jepang dianggap
sebagai “ibukota” Jepang di wilayah tengah.
- Kyoto,
merupakan ibukota Jepang hingga tahun 1868, kota ini sekarang berkembang
sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan.
- Ginza,
merupakan pusat hiburan, bisnis, dan perdagangan bertaraf internasional.
Amerika Serikat merupakan negara
benua yang terletak di kawasan Benua Amerika Utara, tepatnya di antara 24°33’LU
- 70°23’LU dan 112°BB - 66°BB. Luas negara ini mencapai 9.826.630 km² dengan
jumlah penduduk sekitar 293.027.570 jiwa. Berdasarkan perbandingan luas wilayah
dengan jumlah penduduknya, maka rata - rata kepadatan penduduk Amerika Serikat
hanya sekitar 32 jiwa/km². Kepadatan penduduk ini pada umumnya berada di
kawasan perkotaan, terutama di kota - kota wilayah pantai Timur dan pantai
Barat.
Di bidang perekonomian, Amerika Serikat banyak
memegang peran penting, bahkan dapat dikatakan mendominasi, terutama terhadap
negara - negara yang sedang berkembang. Dengan pendapatan perkapita mencapai
36.010 US dollar dan kestabilan mata uangnya, Amerika Serikat mampu memosisikan
diri sebagai negara maju. Berikut ini beberapa bentuk kemajuan Amerika Serikat.
Kemajuan Di Bidang Pertanian
Sebagai negara kontinental, Amerika Serikat mempunyai
lahan yang masih sangat luas, bahkan dapat dikatakan hampir 47% lahan di
Amerika Serikat masih digunakan untuk lahan pertanian. Dalam pelaksanaannya,
lahan - lahan tersebut dikonsentrasikan dalam beberapa produk unggulan, seperti
berikut ini.
- Kawasan
lahan gandum yang disebut wheat belt, dapat dibedakan atas gandum musim
dingin (winter wheat) yang terletak di daerah Kansas dan gandum musim semi
(spring wheat) yang terletak di Montana, North Dakota, dan South Dakota.
- Kawasan
lahan kapas yang disebut cotton belt dan merupakan penghasil kapas
terbesar di dunia, terdapat di Texas, Alabama,
- Georgia,
dan Lousiana.
- Kawasan
lahan jagung yang disebut corn belt, terletak di daerah Ohio, Iowa,
Minnesotta, Missouri, dan Indiana.
Selain pola pertanian per kawasan tersebut, Amerika
Serikat juga mengembangkan pertanian secara umum, seperti perkebunan tembakau
di Tennesse dan Virginia, perkebunan tebu di muara Sungai Mississippi, serta
sayuran dan buah - buahan.
Kemajuan Di Bidang Peternakan dan Perikanan
Peternakan sangat maju dan telah lama dikembangkan di
Amerika Serikat. Hal ini dikarenakan Amerika Serikat banyak memiliki area
padang rumput (praire) yang sangat luas. Adapun hewan ternak utama adalah sapi,
kuda, biri - biri, babi, dan unggas. Hasil ternak utama adalah daging, kulit,
wol, susu, dan telur. Adapun perikanan diusahakan secara besar - besaran di
wilayah Samudra Atlantik.
Kemajuan Di Bidang Pertambangan
Bidang pertambangan merupakan salah satu kegiatan yang
telah lama dikembangkan di Amerika Serikat. Dengan kemampuan sumber daya
manusia dan peralatan modern yang dimilikinya, Amerika Serikat mampu mengolah
sendiri kekayaan alamnya. Berikut ini beberapa bahan mineral utama di Amerika
Serikat.
- Batubara;
merupakan bahan tambang mineral terbesar di Amerika Serikat. Lokasi
penambangannya membentang dari Alabama hingga Pensylvania.
- Minyak
bumi; cadangan minyak bumi Amerika Serikat juga tergolong besar, daerah
pertambangannya tersebar di Ohio, Texas, Oklahoma, Pensylvania, dan
California.
- Bijih
besi; banyak diusahakan di sepanjang Pegunungan Mesabi (Mesabi Range) di
dekat Danau Superior.
- Emas;
terdapat di Nevada, Sacramento, dan Colorado.
- Tembaga,
timah, dan bouksit; banyak diusahakan di Arkansas, Arizona, dan Montana.
Kemajuan Di Bidang Perindustrian
Perindustrian telah berkembang dan bahkan saat ini
dapat dikatakan sebagai tulang punggung perekonomian di Amerika Serikat.
Berikut ini beberapa industri besar di Amerika Serikat.
- Industri
baja di Pittsburgh, Chicago, Birmingham, dan Cleveland.
- Industri
kilang minyak di Texas dan Oklahoma.
- Industri
tembaga di Montana.
- Industri
tekstil di Georgia dan Carolina.
- Industri
pesawat terbang, mobil, dan peralatan militer di Seatle dan Los Angeles.
- Industri
mesin pertanian di Waterivo.
- Industri
wol dan sutra di Pensylvania, Massachussets, New Jersey, dan South
Carolina.
Kemajuan Di Bidang Perdagangan
Sebagai negara yang menganut paham ekonomi kapitalis
dan perdagangan bebas, bidang perdagangan mengalami perkembangan yang sangat
pesat. Hampir semua negara di dunia ini menjalin hubungan dagang dengan Amerika
Serikat. Amerika Serikat mengekspor mesin - mesin, otomotif, pesawat terbang,
barang elektronika, bahan - bahan makanan dan minuman olahan, persenjataan,
alat-alat kedokteran, bahan-bahan kimia, dan obatobatan, serta masih banyak
lagi. Adapun impor Amerika Serikat terutama berasal dari negara - negara sedang
berkembang berupa bahan - bahan baku industri, seperti minyak dan gas, kayu,
kopi, gula, karet, dan berbagai bahan baku industri lainnya.
Kota - Kota Utama di Amerika Serikat
Sebagai negara maju yang sangat dominan di percaturan
dunia, Amerika Serikat memiliki banyak kota terkenal. Beberapa kota terkenal
tersebut, antara lain berikut ini.
- Washington,
D.C., merupakan pusat kendali pemerintahan Amerika Serikat sekaligus letak
istana kepresidenan.
- New
York, merupakan kota terbesar sebagai pusat perdagangan dunia, di kota ini
berdiri gedung pusat perdagangan dunia (World Trade Center Building/WTC)
dan pusat pasar bursa dunia (The New York Stock Exchange/NYSE). Di kota
ini juga terdapat markas besar PBB.
- Los
Angeles, merupakan kota terbesar kedua dan berperan sebagai kota pusat
industri perakitan, komunikasi, keuangan, dan busana. Lalu lintas
pelabuhan udaranya merupakan yang terpadat di Amerika Serikat. Kota ini
juga merupakan pusat industri pesawat terbang dan perlengkapan militer.
- Chicago,
merupakan kota terbesar ke tiga. Kota ini dikenal sebagai pusat pemotongan
hewan ternak, pusat pengecoran logam dan baja, produsen alat-alat
kedokteran, perlengkapan perkeretaapian, sabun, cat, kosmetika, mesin -
mesin industri, dan perlengkapan olah raga.
- Philadelphia,
pusat industri kimia, obat - obatan, pengolahan makanan, dan barang-barang
cetakan. Kota ini juga terkenal karena kemajuannya di bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi sehingga mengantarkan Philadelphia sebagai kota
pusat industri kesehatan utama di Amerika Serikat.
3. AUSTRALIA
Negara yang
memiliki GDP (gross domestic products) sebesar USD 918,978 Milyar ini juga
selama 5 tahun terakhir memiliki pendapatan perkapita sebesar USD 40.836.
Selain itu, negara ini juga menduduki rangking tertinggi di dunia dalam
kualitas hidup masyarakatnya.
4. BELANDA
|
Add caption |
Belanda
memiliki standar pendidikan yang tinggi serta menjadi acuan standar literatur bagi
negara - negara lain di dunia ini. Keadaan ekonomi Belanda yang stabil serta
masyarakatnya yang menduduki rangking sebagai masyarakat yang paling bahagia du
dunia lah yang membuat Belanda berhasil masuk ke dalam kategori negara termaju
5. NEW ZEALAND
Negara yang memiliki kondisi alam yang sangat indah
ini memiliki GDP sebesar USD 157,877 Milyar serta pendapatan per kapita sebesar
USD 35.374 untuk populasi penduduknya yang hanya berjumlah sekita 4,3 juta
orang saja
6. KANADA
Kanada
menduduki peringkat kedua sebagai negara terbesar di dunia setelah Rusia dan berbatasan
secara langsung dengan Amerika Serikat. Masyarakat Kanada terkenal sebagai
masyarakat yang emmiliki tingkat pendidikan yang sangat tinggi serta memiliki
kecerdasan yang diatas rata - rata.
7. IRLANDIA
Republik Irlandia memiliki jumlah populasi penduduk
yang sangat kecil. Yaitu sekitar 4,5 juta orang saja 99% penduduk Irlandia
telah berhasil mengenyam pendidikan yang tinggi
8. LIECHTENSTEIN
Tidak banyak
yang tahu tentang negara ini. Liechtenstein merupakan negara dengan wilayah terkecil
di dunia karena hanya seluas 160 km persegi dengan jumlah penduduk hanya
sekitar 35 ribu orang saja. Namun GDP dari Liechtenstein merupakan GDP
tertinggi di dunia.
Di negara - negara persatuan Eropa,
Jerman merupakan negara yang memiliki ekonomi terbesar dan juga memiliki
tingkat populasi terbesar juga, yaitu sekitar 82,2 juta penduduk.
Luas wilayah Swedia hanya seluas
California saja serta memiliki jumlah penduduk sekitar 9,3 juta jiwa. Jerman
terkenal dengan standar kesehatan dan pendidikan yang sangat tinggi bagi
penduduknya
NEGARA
BERKEMBANG
Negara
berkembang adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan dan mengkategorikan
negara-negara di dunia yang memiliki standar hidup relatif rendah, sektor
industri yang kurang berkembang, skor Indeks Pembangunan Manusia atau Human
Development Index (HDI) berada pada tingkat menengah ke bawah, serta rendahnya
pendapatan perkapita. Negara yang dikategorikan sebagai negara berkembang
adalah negara yang belum mencapai tingkat negara maju, tetapi bukan negara
gagal (failed state). Dengan kata lain, negara berkembang berada di antara
negara maju (tingkat teratas) dengan negara gagal (tingkat terendah).
Negara berkembang yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih maju
dibandingkan negara lain yang setingkat, tetapi belum mencapai tingkat negara
maju disebut negara industri baru (newly industrialized country/NICs). Dengan
kata lain, negara industri baru sedang berkembang mencapai tingkat negara maju
tetapi belum cukup untuk disebut sebagai negara maju. Negara-negara yang
memiliki pertumbuhan ekonomi relatif stabil dalam jangka waktu lama, juga dapat
digolongkan sebagai negara industri baru.
Beberapa negara yang masuk kategori negara industri baru, antara lain ;
Argentina, Brasil, Meksiko, China (termasuk Taiwan dan Hongkong), Singapura,
Korea Selatan, Yunani, Spanyol, dan Portugal.
Sebagian besar negara di dunia, yakni sekitar 76% dikategorikan sebagai negara
berkembang. Negara-negara tersebut adalah sebagian besar negara di Afrika,
Amerika Tengah, dan sebagian negara di Laut Karibia. Termasuk juga negara-negara
Arab, serta sebagian besar negara Asia Tenggara.
Di luar kategori negara berkembang dan negara maju, ada beberapa negara yang
dikelompokkan sebagai negara gagal (failed state). Negara-negara ini
masih menghadapi perang sipil serta memiliki penguasa yang otoriter. Misalnya,
Afghanistan, Haiti, Somalia, Myanmar, Irak, dan Korea Utara.
Menurut data The World Bank, yang termasuk negara sedang berkembang
(digolongkan menurut wilayahnya) adalah sebagai berikut :
1. Negara-negara di AFRIKA
1. Angola
|
19. Mali
|
2. Benin
|
20. Malawi
|
3.
Botswana
|
21.
Mauritius
|
4. Burkina
Faso
|
22.
Marocco
|
5. Burundi
|
23.
Mouzambique
|
6. Kamerun
|
24.
Namibia
|
7. Chad
|
25.
Nigeria
|
8. Pantai
Gading
|
26. Rwanda
|
9. Kongo
|
27.
Senegal
|
10.
Djibouti
|
28. Sierra
Leone
|
11. Mesir
|
29. Somalia
|
12.
Ethiopia
|
30. Afrika
Selatan
|
13. Gabon
|
31. Sudan
|
14. Ghana
|
32.
Tanzania
|
15. Kenya
|
33. Togo
|
16.
Lesotho
|
34.
Tunisia
|
17.
Liberia
|
35. Uganda
|
18. Libya
|
36.
Zimbabwe
|
2. Negara-negara di AMERIKA UTARA, TENGAH, dan KARIBIA
1. Bahamas
|
8. Haiti
|
2.
Barbados
|
9.
Honduras
|
3. Costa
Rica
|
10.
Jamaica
|
4. Cuba
|
11.
Nicaragua
|
5. Rep.
Dominika
|
12. Panama
|
6. El
Salvador
|
13.
Trinidad Tobago
|
7.
Guatemala
|
|
3. Negara-negara di AMERIKA SELATAN
1. Bolivia
|
6. Peru
|
2.
Colombia
|
7.
Suriname
|
3. Chile
|
8. Uruguay
|
4. Equador
|
9.
Venezuela
|
5.
Paraguay
|
10. Guyana
|
4. Negara-negara di ASIA
1.
Afghanistan
|
16.
Mongolia
|
2. Bahrain
|
17. Nepal
|
3.
Bangladesh
|
18. Korea
Utara
|
4. Brunei
|
19. Oman
|
5. Burma
|
20.
Pakistan
|
6.
cambodia
|
21.
Filipina
|
7. India
|
22. Qatar
|
8.
Indonesia
|
23. Saudi
Arabia
|
9. Iran
|
24. Sri
Lanka
|
10. Iraq
|
25. Syria
|
11.
Jordania
|
26.
Thailand
|
12. Kuwait
|
27. Timor
Leste
|
13. Laos
|
28. UAE
|
14.
Lebanon
|
29.
Vietnam
|
15.
Malaysia
|
30. Yaman
|
5. Negara-negara di OSEANIA
1. Samoa
|
6. Kep.
Marshal
|
2. Pulau
chrismast
|
7.
Micronesia
|
3. Fiji
|
8. Nauru
|
4.
Polynesia
|
9. Kep.
Mariana
|
5. Guam
|
10. Papua
New Guiena
|
Negara-negara berkembang terus menghadapi tantangan untuk bertumbuh menjadi
negara maju, atau mengalami kemunduran dan menjadi negara gagal.
Beberapa ciri utama negara berkembang dapat diberikan di bawah ini :
- Sebagian
besar penduduk (>70%) bekerja di sektor pertanian.
- Industrinya
biasanya berlatarbelakang agraris, terutama memanfaatkan hasil kehutanan,
pertanian, dan perikanan (industri sektor pertama dan sektor kedua).
- Tenaga
pertanian masih mengandalkan tenaga kerja manusia.
- Luas
lahan garapan relatif sempit dengan teknologi yang sederhana sehingga
hasilnya tidak maksimal.
- Pendapatan
per kapita rendah.
- Angka
kelahiran dan kematian masih tinggi.
- Tingginya
angka pengangguran karena besarnya jumlah penduduk dan terbatasnya
lapangan pekerjaan.
- Pendidikan
formal tersebar secara tidak merata dengan kualitas yang buruk.
- Kelebihan
jumlah penduduk yang menyebabkan tidak terjangkau atau tidak meratanya
pelayanan sosial.
- Kedudukan
dan peran wanita sangat terbatas dan cenderung dipandang sebagai kelas
dua.
Penerapan istilah 'negara berkembang' ke seluruh
negara yang kurang berkembang dianggap tidak tepat bila kasus negara tersebut
adalah sebuah negara miskin, yaitu negara yang tidak mengalami pertumbuhan
situasi ekonominya, dan juga telah mengalami periode penurunan ekonomi yang
berkelanjutan.
Contoh Profil Negara - Negara Sedang
Berkembang:
Brasil merupakan negara terbesar di wilayah Amerika
Selatan, tepatnya di antara 5°LU - 34°LS dan 35°BB - 74°BB. Luas negara ini
mencapai 8.547.404 km² dengan jumlah penduduk sekitar 184.101.110 jiwa.
Rata-rata kepadatan penduduk di Brasil hanya sekitar 22 jiwa/km². Mayoritas
penduduknya masih tinggal di daerah pedesaan dengan tingkat penghasilan yang
belum begitu tinggi. Di bidang perekonomian, Brasil menunjukkan peningkatan
pendapatan perkapita negaranya dari tahun ke tahun hingga mencapai 2.590 US
dollar. Pendapatan tersebut didukung oleh kegiatan perekonomian Brasil dari
berbagai sektor.
Pertanian dan Kehutanan
Sektor pertanian merupakan tulang punggung
perekonomian negara Brasil dan menyumbangkan sekitar 45% dari komoditas
ekspornya. Hingga saat ini, Brasil merupakan pengekspor kopi utama dunia, hasil
- hasil pertanian lainnya berupa teh, rempah - rempah, kapas, cokelat,
tembakau, kayu, jagung, dan tebu. Adapun wilayah hutan di Brasil merupakan
salah satu sumberdaya yang sangat penting dalam pemenuhan produk domestik dan
ekspor. Sekitar dua per tiga dari hasil - hasil hutan diperoleh dari hutan
tropis asli, sedangkan sepertiganya dipenuhi dari hutan - hutan baru. Hasil -
hasil hutan tersebut banyak dimanfaatkan untuk konstruksi dan pembuatan bubur
kayu (pulp) sebagai bahan baku kertas.
Perikanan menyokong 3% dari kebutuhan protein
masyarakatnya. Dua per tiga hasil perikanan dipenuhi dari hasil perikanan laut
sedangkan sisanya dipenuhi dari hasil perikanan darat.'
Pertambangan menyumbangkan 8,6% devisa bagi negara.
Tambang utama di Brasil adalah bijih besi, sedangkan hasil tambang lainnya
adalah emas, minyak, timah, nikel, aluminium, kapur, intan, dan berbagai macam,
batu mulia.
Industri yang berkembang di Brasil, antara lain,
industri baja, tekstil, semen, pengolahan makanan, petrokimia, perakitan
pesawat dan mobil, serta barang - barang kimia dan elektronik.
- Ekspor:
mobil dan suku cadang, besi dan baja, kopi, teh, cokelat, tebu, rempah -
rempah, produk makanan, dan ternak olahan.
- Impor:
minyak dan produk olahannya, mesin - mesin mobil, kelistrikan, dan bahan -
bahan kimia organik.
Kota - kota utama di Brasil
- Brasilia,
merupakan ibukota dan pusat pemerintahan, pendidikan, dan kebudayaan.
- Sao
Paulo, merupakan kota pusat industri, hampir 40% industri Brasil terdapat
di kota ini. Jenis industri yang dominan adalah otomotif, tekstil, dan
petrokimia.
- Rio de
Jeneiro, merupakan kota pelabuhan laut utama yang sangat ramai. Di kota
ini juga terdapat industri bahan - bahan kimia dan gelas.
- Porto
Alegre, merupakan pusat industri pengolahan bahan makanan.
Mesir merupakan negara terbesar di
wilayah Afrika Utara, tepatnya di antara 22°LU - 32°LU dan 25°BT - 36°BT. Luas
negara ini mencapai 997.739 km² dengan jumlah penduduk sekitar 76.117.430 jiwa.
Rata - rata kepadatan penduduk di Mesir mencapai 77 jiwa/km². Wilayah Mesir
yang luas tersebut kebanyakan didominasi gurun yang tidak layak untuk dijadikan
tempat tinggal, sehingga penduduknya memusat di wilayah lembah Sungai Nil dan
di pesisir pantainya. Adanya penduduk asli yang tinggal secara nomaden di
daerah gurun menyebabkan Mesir mengalami ketimpangan dalam hal penyebaran
penduduk dan pendapatannya. Meskipun memiliki banyak devisa, namun pendapatan
perkapita penduduknya hanya mencapai 1.350 US dollar.Pendapatan tersebut
didukung oleh beberapa kegiatan perekonomian berikut ini :
Sektor pertanian menyumbangkan 17% perekonomian negara
Mesir. Meskipun didominasi wilayah gurun, namun Mesir mendapatkan berkah dari
adanya aliran Sungai Nil yang menyuburkan kawasan lembah dan deltanya. Mesir
terkenal sebagai penghasil kapas, gandum, kurma, zaitun, dan serat papyrus
(bahan baku kertas). Seiring dengan dibangunnya proyek raksasa bendungan Aswan,
maka pertanian Mesir semakin maju. Saat ini produk pertaniannya semakin
berkembang dengan menghasilkan berbagai jenis buah - buahan, sayuran, padi,
tebu, dan rumput-rumputan untuk makanan ternak.
Selain sebagai petani, masyarakat tradisional Mesir
juga banyak yang hidup dari beternak secara nomaden. Jenis hewan ternak yang
dikembangkan secara tradisional adalah domba, biri - biri, dan unta. Salah satu
dampak pembangunan bendungan Aswan adalah mampu mendukung kegiatan peternakan,
sehingga saat ini banyak peternak yang mulai mengembangkan ternaknya dengan
cara - cara modern. Adapun perikanan dibedakan atas perikanan laut dan
perikanan darat. Perikanan laut banyak diusahakan di perairan Laut Merah dan
perairan Laut Tengah, sedangkan perairan darat banyak diusahakan di Sungai Nil
dan di kawasan bendungannya.
Hasil tambang utama Mesir adalah minyak bumi dan gas
alam yang terdapat di pantai dan perairan Laut Merah serta di kawasan Gurun
Libya dan Semenanjung Sinai. Selain hasil tambang utama tersebut, dikembangkan
juga pertambangan fosfat, bijih besi, dan garam.
Perindustrian termasuk di dalamnya perakitan,
pertambangan, dan konstruksi, memberi masukan lebih dari 35% pendapatan
nasionalnya.
Hasil industri utama negara ini adalah tekstil, bahan - bahan kimia, besi, dan
minyak beserta olahannya. Hubungannya dengan negara - negara maju menyebabkan
Mesir juga mulai membangun perindustrian di bidang otomotif, elektronik, barang
- barang rumah tangga, dan obat - obatan. Kawasan industri utama terdapat
di Kairo dan Alexandria serta di berbagai zona industri di sepanjang Terusan
Suez.
- Ekspor
berupa kapas, benang, tekstil dan permadani, minyak mentah, gas dan produk
olahannya kopi, teh, cokelat, tebu, dan kurma.
- Impor
berupa mesin - mesin dan peralatan transportasi, besi dan baja, kertas dan
produk olahan makanan, serta bahan - bahan kimia.
Selain memperoleh devisa dari perdagangan, Mesir juga
diuntungkan dengan adanya Terusan Suez yang membelah negaranya, yaitu dari
pelayanan pelabuhan dan bea masuk terusan
.
Kota - Kota Utama Di Mesir
-
Kairo, merupakan ibukota dan kota
terbesar di Benua Afrika. Berfungsi sebagai pusat pemerintahan, pendidikan, dan
kebudayaan.
- Alexandria,
merupakan salah satu kota tertua di dunia, saat ini berfungsi sebagai
pusat kebudayaan, filsafat, dan agama.
- Suez,
merupakan kota pelabuhan yang ramai, terletak di tepi Laut Merah dan
berfungsi sebagai pintu masuk Terusan Suez.
- Port
Said, merupakan kota pelabuhan yang sangat ramai. Terletak di tepi Laut
Tengah dan berperan sebagai pintu masuk Terusan Suez. Di kota ini terdapat
berbagai jenis industri, seperti industri kimia, pengolahan makanan,
perikan.
Mengidentifikasi Negara Berkembang dan Negara Maju
Berdasarkan
ciri - ciri negara berkembang dan negara maju yang telah diuraikan di atas,
maka kalian dapat membedakan antara negara berkembang dan negara maju. Hal yang
harus kalian ingat adalah tidak semua negara yang memiliki pendapatan perkapita
tinggi dapat digolongkan sebagai negara maju, namun harus diperhatikan pula
aspek - aspek lain sebagai karakteristik atau ciri - ciri negara maju seperti
yang telah diuraikan di depan. Salah satu contohnya adalah Uni Emirat Arab.
Negara tersebut memiliki pendapatan perkapita yang tinggi dan pemenuhan
kebutuhan masyarakatnya sampai pada tingkat kebutuhan sekunder bahkan tersier.
Akan tetapi, negara ini masih dikategorikan sebagai negara berkembang. Hal ini
dikarenakan masih adanya aspek - aspek lain yang menunjukkan ciri - ciri negara
berkembang di Uni Emirat Arab, antara lain, masih banyaknya penduduk yang
tinggal di daerah pedesaan, penyokong perekonomian masih didominasi barang
mentah (minyak mentah) dan bukan barang produksi, belum mampu mengolah sumber
daya yang ada secara maksimal menjadi barang hasil produksi, serta memiliki
ketergantungan yang tinggi terhadap bangsa - bangsa Barat, khususnya Amerika
Serikat dan Inggris dalam mengelola minyaknya. Ketidakseimbangan antara jumlah
faktor produksi dengan teknologi yang dikuasai inilah yang menyebabkan
penggunaan modal dan tenaga kerja belum dapat digunakan secara maksimal. Lain
halnya dengan Singapura. Meskipun negara ini relatif kecil, namun memiliki
tingkat pendapatan perkapita yang tinggi, lebih dari 80% penduduknya tinggal di
daerah perkotaan, pertumbuhan ekonomi didukung oleh sektor perdagangan dan
jasa, serta komoditas ekspor didominasi barang - barang hasil produksi. Hal -
hal tersebut menjadikan Singapura tergolong sebagai negara maju.
Berdasarkan ciri - ciri negara maju dan negara
berkembang tersebut, Michael Todaro dalam bukunya yang berjudul Perkembangan
Ekonomi Negara - Negara Berkembang membagi wilayah negara - negara di dunia ini
menjadi dua kawasan, yaitu kawasan Utara untuk menyebut negara - negara maju
dan kawasan Selatan untuk menyebut negara - negara berkembang. Dalam
perkembangannya, adanya tahapan perkembangan suatu negara telah menggeser pola
tersebut. Pada kenyataannya, terdapat negara di kawasan Selatan yang dapat
dikategorikan sebagai negara maju berdasarkan kondisi fisik, sosial budaya,
ekonomi, dan penguasaan iptek yang dimilikinya. Negara - negara di wilayah
Selatan yang dapat dikategorikan negara maju, yaitu Australia dan Selandia
Baru. Berdasarkan peta berikut, terlihat bahwa mayoritas negara maju pada
umumnya terletak di belahan bumi Utara (di sebelah atas garis hitam), antara
lain, negara - negara di kawasan Eropa, Asia bagian Utara, Asia Timur, dan
Amerika Utara, sedangkan negara - negara maju di belahan bumi Selatan adalah
Australia dan Selandia Baru. Adapun negara - negara berkembang pada umumnya
berada di sebelah Selatan dari negara - negara maju (di sebelah bawah garis
hitam) tersebut, antara lain di sebagian besar wilayah Asia, Afrika, Amerika
Tengah, dan Amerika Selatan. Satu - satunya negara yang tidak dapat
digambarkan/ditunjukkan sebagai negara maju pada peta berikut adalah Singapura
karena wilayahnya terlalu kecil dan dikelilingi oleh negara - negara yang
sedang berkembang.
· Masalah
Ekonomi di Negara Berkembang
Indonesia termasuk salah satu
negara berkembang. Seperti juga negara berkembang lainnya, Indonesia menghadapi
masalah ekonomi yang sama. Kemiskinan terjadi di mana-mana, jumlah pengangguran
meningkat, tingkat kecerdasan masyarakat masih rendah, dan distribusi
pendapatan tidak merata.
Di kota besar seperti Jakarta,
keadaan seperti ini sudah menjadi pemandangan umum. Banyak orang yang hidup
kurang beruntung terpaksa hidup sebagai pemulung sampah. Oleh karena
pendapatan yang diperoleh sangat rendah, anaknya tidak dapat disekolahkan
sehingga tingkat kecerdasan anak tersebut tidak berkembang. Hal ini juga
menimbulkan kesenjangan ekonomi yang tajam antara orang yang
berpenghasilan tinggi dan orang yang berpenghasilan rendah.
- : Kemiskinan
Kemiskinan merupakan
perwujudan keadaan serta kekurangan. Setiap negara memilik ukuran batas
kemiskinan yang berbeda dengan negara lain. Pemerintah Indonesia memberikan
perhatian serius dalam menanggulangi masalah kemiskinan yang dialami
masyarakat. Dari tahun ke tahun pemerintah terus berupaya menurunkan jumlah dan
persentase penduduk miskin dengan berbagai cara, antara lain subsidi silang.
Subsidi silang yang dilakukan pemerintah yaitu dengan menetapkan harga BBM
untuk minyak tanah lebih rendah daripada bensin. Subsidi untuk bensin
sedikit demi sedikit dikurangi dan nantinya dihilangkan sama sekali. Subsidi
untuk minyak tanah masih dipertahankan agar masyarakat berpenghasilan rendah
mampu membeli minyak tanah.
- : Keterbelakangan
Masalah keterbelakangan sangat
berhubungan dengan masalah kualitas sumber daya manusia. Disamping itu, masalah
keterlebakangan sangat erat hubungannya dengan rendahnya tingkat kemajuan dan
pelayanan kesehatan, kurang terpeliharanya fasilatas-fasilitas umum, dan
rendahnya disiplin masyarakat.
Untuk mengatasi
masalah-masalah tersebut, pemerintahan Indonesia berupaya meningkatkan kualitas
sumber daya manusia, misalnya dengan meningkatkan mutu pendidikan nasional.
Persentase alokasi dana untuk pendidikan pada anggaran APBN setiap tahunnya
ditingkatkan. Hal ini dimaksudkan untuk membantu sekolah yang kekurangan sarana
dan prasarana belajar, seperti gedung sekolah yang rusak, buku-buku pelajaran
yang kurang dan murid-murid yang memerlukan bantuan biaya sekolah.
- : Pengangguran
Masalah lain yang dihadapi
negara berkembang dalam pembangunan ekonomi adalah masalah keterbatasan
lapangan pekerjaan. Masalah pengangguran timbul karena ada ketimpangan
antara jumlah angkatan kerja dan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia. Hal
ini biasa terjadi karena negara yang bersangkutan sedang mengalami masa transisi
perubahan struktur ekonomi dari negara agraris menjadi negara industry.
Akibatnya angkatan
kerja yang tersedia
berada di sector agraris, sedangkan lapangan pekerjaan yang tersedia menuntut
keahlian di sector industry.
Negara berkembang memiliki
pertumbuhan penduduk lebih cepat daripada pertumbuhan kesempatan kerja. Untuk
mengatasi masalah pengangguran, pemerintahan melakukan pelatihan kerja sehingga
tenaga kerja memiliki keahlian sesuai dengan lapangan kerja yang tersedia.
Pelatihan kerja biasanya diselenggarakan oleh balai latihan kerja (BLK).
Melalui program ini diharapkan peserta pelatihan dapat mengembangkan
bakat dan keahlian untuk bekerja atau bahkan membuka usaha sendiri.
- : Kekurangan
Modal
Kekurangan modal adalah satu
cirri setiap negara yang sedang mengalami proses pembangunan ekonomi.
Kekurangan modal tidak hanya menghambat percepatan pembangunan, tetapi
juga menyebabkan kesukaran negara tersebut keluar dari kemiskinan.
Perkembangan zaman dan
modernisasi perekonomian memerlukan modal yang besar. Negara berkembang
mengalami kesulitan yang sama, yaitu kekurangan modal. Hal ini disebabkan
tingkat tabungan dan tingkat pembentukan modal yang rendah.
Untuk mengatasi kekurangan
modal, pemerintah menarik investor, baik dari dalam maupun luar negeri.
Misalnya BUMN menawarkan saham kepada investor agar bersedia bekerjasama.
Dengan meningkatkan investasi, diharapkan tabungan permintahan juga meningkat.
Jika tabungan pemerintah meningkat, modal yang dikumpulkan pun akan lebih
banyak.
- :
Ketidakmerataan hasil pembangunan
Masalah lain yang dihadapi
negara berkembang adalah melaksanakan pembangunan ekonomi adalah masalah
pemerataan pendapatan. Contohnya di Indonesia, perekonomian terkonsentrasi di
kota-kota besar, terutama di pulau jawa. Sementara itu, dilihat dari hak
penguasaan sector industry, perekonomian didominasi oleh kurang lebih 200
konglomerat. Hal ini disebabkan sistem perekonomian yang terlau terpusat kepada
negara sehingga potensi daerah kurang diperhatikan.
Melalui perubahan sistem
perundang-undangan pemerintah Indonesia mulai memperbaiki sistem perekonomian
negara. Sistem perundang-undangan yang memihak praktik monopoli mulai dihapus.
Di samping itu, untuk mengurangi kesenjangan pembangunan antara pemerintah
pusat dan daerah, diberlakukan undang-undang otonomi daerah. Daerah diberi
kebebasan untuk mengembangkan potensi dan pemerintah pusat tidak lagi terlalu
campur tangan dalam urusan rumah tangga pemerintah daerah.
· Masalah
Ekonomi di Negara Maju
Kota Tokyo di Jepang terkenal
dengan masyarakatnya yang disiplin dan teratur. Setiap jalan diatur sedemikian
rupa sehignga terlihat rapih, begitu pun gedung-gedung dibangun dengan teratur.
Meskipun sudah terbiasa dengan
budaya disiplin dan teratur, tetapi tetap saja negara-negara maju menghadapi
berbagai masalah ekonomi. Masalah tersebut adalah sebagai berikut:
- : Tenaga kerja
negara berkembang masuk ke negara maju
Negara maju memiliki pertumbuhan
penduduk yang lambat atau bahkan berangka satu (zero population growth)
sehingga negara maju kekurangan tenaga kerja. Meskipun di negara maju peraturan
ketenagakerjaan sudah baik, tetapi tetap saja arus masuk tenaga kerja dari
negara berkembang ke negara maju membawa dampak negative. Hal ini disebabkan
perbedaan budaya antara penduduk asli dan penduduk pendatang. Dampak negative
itu diantaranya, terjadi bentrokan fisik atau konflik sosial lain antara
penduduk asli dan penduduk pendatang.
- : Produk negara berkembang masuk ke negara maju
Produk negara berkembang
banyak masuk kenegara maju. Globalisasi ekonomi menyebabkan hambatan
perdagangan antarnegara semakin berkurang. Produk negara berkembang seperti
dari Cina dan Taiwan banyak beredar dipasar negara Eropa sehingga konsumen
lebih banyak memiliki pilihan produk. Produk cina dan Taiwan tidak kalah
bersaing dari segi inovasi maupun kualitasnya. Produk-produk cina dan Taiwan
biasanya lebih murah sehingga dapat mengancam produk-produk eropa yang biasanya
lebih mahal harganya.
- : Investasi
negara maju masuk ke negara berkembang
Banyak pengusaha dari negara
maju yang menanamkan investasi di negara berkembang. Mereka berusaha
menghindari pajak yang tinggal di negaranya sendiri dan berusaha untuk menghemat
biaya produksi. Disamping itu, negara berkembang merupakan pasar potensial bagi
produk-produk dari luar negeri. Jika pengusaha dari negara maju membuka
perusahaan di negara berkembang, tentu akan lebih mendekatkan diri dengan
konsumen. Hal ini jelas akan lebih mempermudah sistem pemasarannya.
Akibat langsung dari pengusaha negara maju yang berinvestasi di negara
berkembang adalah menurunnya tingkat investasi di negara maju tersebut.
- : Kerusakan
lingkungan meningkat
Negara maju mengklaim bahwa
negara berkembanglah yang banyak membuat kerusakan lingkungan. Hal tersebut
dapat dimaklumi karena memang sebagian besar negera berkembang belum memiliki
peraturan yang jelas mengenai pencemaran lingkungan. Akan tetapi, hal tersebut
tidak sepenuhnya benar karena banyak juga pengusaha dari negara maju yang
mengeruk sumber daya alam sebesar-besarnya untuk keperluan produksi.
Bahkan, ada pengusaha dari negara maju yang mengambil sumber daya alam dari
negara berkembang tanpa memperhatikan kelestarian lingkungan.
NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG
Gb.1.1 Kegiatan pertanian di
negara berkembang dibantu dengan alat tradisional, sedangkan di negara maju
dilakukan dengan mesin
Salah satu ciri dari negara
berkembang adalah sebagian besar masyarakatnya bekerja sebagai petani. Kegiatan
pertanian yang dilakukan masih menggunakan peralatan tradisional, dan
mengandalkan tenaga hewan dan manusia. Lalu, apakah di negara maju tidak
mengenal pertanian? Tentu saja negara maju juga masih mengenal pertanian
meskipun hanya sebagian kecil saja. Tetapi perbedaannya terletak pada peralatan
dan teknologi yangdigunakan. Pertanian di negara maju menggunakan peralatan
modern berupa traktor untuk mengolah tanah.